Jumat, April 18, 2025
27.1 C
Jakarta

Harga Minyak Dunia Ambruk! Pasokan Aman, Tapi Permintaan China Bikin Ragu

STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Harga minyak mentah dunia merosot lebih dari 2% pada penutupan perdagangan hari Rabu (25/9/2024) waktu setempat atau Kamis pagi (26/9/2024) WIB. Penurunan ini terjadi setelah kekhawatiran akan gangguan pasokan minyak dari Libya mulai mereda. Di sisi lain, kekhawatiran terkait permintaan minyak dari China terus berlanjut, meskipun negara tersebut baru saja mengumumkan paket stimulus ekonomi yang signifikan.

Mengutip CNBC International, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober mengalami penurunan sebesar US$1,87 atau 2,61%, menjadi US$69,69 per barel, di New York Mercantile Exchange.

Adapun harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman November berakhir anjlok US$1,71 atau 2,27%, mencapai US$73,46 per barel, di London ICE Futures Exchange.

Kekhawatiran akan gangguan pasokan minyak mulai mereda setelah Libya berhasil mencapai kesepakatan terkait penunjukan gubernur bank sentral. Perselisihan yang sebelumnya sempat mempengaruhi produksi dan ekspor minyak Libya kini mulai terselesaikan, memberikan harapan bahwa minyak Libya akan kembali ke pasar global.

Bob Yawger, direktur energi berjangka di Mizuho Bank, mengatakan potensi kembalinya minyak dari Libya menjadi faktor yang melemahkan pasar minyak saat ini. “Jika situasi di Libya terus membaik, harga minyak bisa turun hingga US$5,” ungkapnya.

Di sisi lain, meskipun China baru saja mengumumkan paket stimulus ekonomi, kekhawatiran terkait permintaan minyak dari negara tersebut masih membayangi pasar. Banyak analis menilai bahwa stimulus yang dikeluarkan masih belum cukup untuk meningkatkan aktivitas ekonomi secara signifikan. George Khoury dari CFI Financial Group menambahkan, “Pasar masih ragu apakah permintaan minyak dari China akan terus meningkat.”

Pada hari Selasa, harga minyak sempat naik sekitar 1,7% setelah China memotong suku bunga dan memberikan dukungan pendanaan tambahan. Namun, langkah ini belum cukup untuk menghilangkan kekhawatiran pasar terkait permintaan.

Di Amerika Serikat, persediaan minyak mentah mengalami penurunan sebesar 4,5 juta barel menjadi 413 juta barel pada pekan yang berakhir 20 September, menurut laporan Energy Information Administration (EIA). Penurunan ini jauh melampaui perkiraan analis yang memprediksi penurunan sebesar 1,4 juta barel.

Phil Flynn dari Price Futures Group menyatakan, “Tren penurunan pasokan minyak di AS patut diperhatikan, meskipun ada kekhawatiran soal lemahnya permintaan.”

Konflik di Timur Tengah antara Hezbollah yang didukung Iran dan Israel juga turut mempengaruhi harga minyak. Meski Iran menunjukkan sikap menahan diri, beberapa analis memprediksi adanya potensi serangan yang dapat memicu ketegangan lebih lanjut di kawasan tersebut.

Sementara itu, ancaman badai di Gulf Coast AS yang sebelumnya diperkirakan akan mengganggu produksi minyak telah berubah arah menuju Florida, menjauh dari wilayah penghasil minyak utama di Texas dan Louisiana.

Artikel Terkait

Harga Emas Tembus US$3.300, Investor Panik Cari Aman dari Perang Tarif AS-Tiongkok

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia kembali mencetak rekor baru...

Harga Minyak Dunia Naik US$1 Usai AS Jatuhkan Sanksi Baru ke Tiongkok

STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Harga minyak mentah dunia naik lebih...

Harga Emas Naik Lagi! Ketegangan Tarif dan Dolar Melemah Jadi Pendorong

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia naik pada penutupan perdagangan...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru

<p>Anda tidak dapat copy content di situs ini</p>