STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Adhi KaryaTbk (ADHI), hingga Juni 2024, berhasil membukukan kontrak baru sebesar Rp10,2 triliun, naik sekitar 8,5% jika dibandingkan bulan Mei 2024 sebesar Rp9,4 triliun.
Sampai dengan bulan Juni 2024, ADHI memperoleh beberapa kontrak besar antara lain Jembatan Pulau Balang Bentang Pendek Tahap II, Hunian Pekerja KonstruksiĀ Tahap II, Gedung Istana Wakil Presiden, serta Gedung dan Sarana Pendukung Asrama PSSI (Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia).
Menurut Rozi Sparta, Sekretaris Perusahaan ADHI, dalam laporan keterbukaan informasi yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (08/7/2024), sebesar 92% kontrak per Juni 2024 dari lini bisnis konstruksi dan energi, 3% dari properti Ā dan hospitality, dan 5% lini bisnis manufaktur, investasi & konsesi.
Berdasarkan tipe pekerjaan, demikian Rozi, sebesar 50% kontrak ADHI Ā tersebut berasal dari proyek gedung, 32% proyek sumber daya air, dan sisanya proyek jalan & jembatan, properti, manufaktur, dan EPC sebesar 18%.
Berdasarkan segmentasi pemilik proyek dan sumber pendanaan, menurut Rozi, sebesar 66% kontrak ADHI per Juni 2024 dari pemerintah, 29% dari proyek swasta, dan 5% dari badan usaha milik negara (BUMN) dan lainnya. (konrad)