Rabu, Januari 22, 2025
24.5 C
Jakarta

Hotel Fitra Bidik Pertumbuhan Pendapatan 18% pada  2024. Ini Pelecutnya!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Manajemen PT Hotel Fitra International Tbk (FITT) menetapkan target pertumbuhan pendapatan 18% pada 2024. Hal itu disampaikan oleh Direktur Utama Hotel Fitra International, Joni Rizal, dalam Public Expose Online, usai menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa (RUPST-LB) di Convention Fitra Hotel, Majalengka, Jawa Barat, Jumat (15/3/2024).

Joni menyatakan optimismenya atas pemulihan fundamental bisnis Perusahaan. Ini didorong oleh tren positif yang terlihat pada tahun 2023 dan prospek pertumbuhan sektor pariwisata nasional pasca-pandemi Covid-19. Pertumbuhan pendapatan Perseroan yang  ditetapkan sebesar 18% tahun ini, melampaui target yang berhasil dicapai pada tahun sebelumnya.

Joni Rizal menyatakan, “Perseroan berhasil melewati masa-masa sulit dalam beberapa tahun terakhir dan saat ini sudah memasuki masa pemulihan kinerja. Perseroan akan terus melangkah dan optimistis mampu mencatatkan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.”

Berpegang pada keyakinan akan prospek bisnis di tahun 2024, Perseroan meyakini mampu membukukan pendapatan sebesar Rp 13 miliar, meningkat 18% dari target tahun sebelumnya yang sebesar Rp 11 miliar. Pada tahun lalu, Perseroan mencatatkan pendapatan sebesar Rp11,83 miliar, tumbuh 12,66% dibandingkan dengan tahun 2022 yang mencapai Rp 10,50 miliar. Selain itu, pendapatan tahun lalu juga berhasil melampaui target yang ditetapkan sebesar Rp 11 miliar, dengan pertumbuhan sebesar 7,6%.

“Pencapaian ini adalah wujud kerja keras manajemen, didukung pertumbuhan ekonomi yang makin baik, sehingga daya beli atas kebutuhan wisata juga ikut tumbuh. Aktivitas rapat, meeting berbagai instansi yang menyewa convention hall juga turut naik,” kata Joni,

Pada tahun 2024, Hotel Fitra International meramalkan bahwa sektor pariwisata akan terus membaik dan mendekati level prapandemi, mendukung sektor pendukungnya. Pertumbuhan industri pariwisata nasional juga memberikan dorongan, seperti tercermin dari peningkatan kunjungan wisatawan ke Jawa Barat (Jabar) yang tercatat oleh Disparbud Jawa Barat. Data tersebut mencatat bahwa kunjungan wisatawan nusantara (wisnus) pada tahun 2023 (Januari-September) mencapai 252.672.603 orang, mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Estimasi dari Kemenparekraf bahkan menyebutkan bahwa jumlah wisatawan nusantara bisa mencapai 1,2 miliar hingga 1,4 miliar pada tahun 2023.

Joni optimistis terhadap pertumbuhan sektor pariwisata di tahun 2024 yang diperkirakan semakin membaik, terutama di sekitar lokasi wisata Majalengka. Selain itu, pengaruh dari tahun politik 2024 juga telah terasa sejak kuartal ketiga tahun sebelumnya.

Meskipun pada tahun 2023 Perseroan masih mencatatkan rugi bersih sebesar Rp 7,35 miliar, dan rugi dari tahun sebelumnya sebesar Rp 5,99 miliar, namun Perseroan berhasil meningkatkan laba kotor sebesar 5,6% menjadi Rp 4,18 miliar.

Direktur Keuangan, Sukino, menjelaskan bahwa aset Perseroan saat ini mencapai Rp 57,81 miliar, dengan total kewajiban sebesar Rp 29,65 miliar dan ekuitas Rp 28,16 miliar. Hal ini menjaga rasio utang terhadap ekuitas (debt to equity ratio/DER) dalam level yang relatif aman, yaitu 1,05 kali.

Hasil RUPST & RUPS Luar Biasa

Hotel Fitra selain menggelar RUPS Tahunan Tahun Buku 2023 juga melakukan RUPS Luar Biasa dengan beberapa agenda penting. Hasilnya, para pemegang saham menyetujui Laporan Tahunan Perseroan untuk Tahun Buku 023, penetapan penggunaan laba/rugi bersih Tahun Buku 2023, dan penunjukkan Kantor Akuntan Publik (KAP) untuk mengaudit Laporan Keuangan Tahun Buku 2024.

Untuk agenda RUPSLB, pemegang saham juga menyetujui rencana penyetoran saham baru (rights issue) melalui Penambahan Modal dengan Hak memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) dalam bentuk kompensasi hak tagih oleh Hendra Sutanto sebagai pemegang saham perusahaan.

Agenda lain dalam RUPSLB yakni pengangkatan kembali dewan direksi dan dewan komisaris Perseroan. Komisaris Utama tetap dijabat Siti Rahayu dan Ida Haerani sebagai Komisaris Independen. Sementara itu, Direktur Utama juga tetap dijabat Joni Rizal, dibantu dua direksi lain yakni Tomi Tris dan Sukino.

Pada 14 Desember tahun lalu, Perseroan mendapatkan katalis positif ketika anak usaha yakni PT Fitra Amanah Wisata, yang fokus pada penyelenggara haji dan umroh, bekerja sama dengan Pemkab Majalengka meneken perjanjian kerja sama pemanfaatan lahan untuk membangun kawasan religi terpadu. Lahan seluas 9,3 hektare oleh kedua belah pihak sepakat akan dimanfaatkan Fitra Amanah Wisata untuk dikembangkan menjadi kawasan wisata religi seluas 4 hektare yakni Kertajati Umroh Park Majalengka.

Tomi Tris,Direktur PT Fitra Amanah Wisata, mengatakan kawasan itu
dibangun berikut sarana dan prasarana penunjangnya di atas tanah milik Pemkab Majalengka dengan jangka waktu maksimal 24 bulan sejak keluar perizinan. Adapun nilai investasi proyek ini sebesar Rp 50 miliar.

“Bagi kami, kawasan wisata religi ini akan menjadi satu-satunya dan terbesar di wilayah Jabar, khususnya di Majalengka. Proyek ini sangat prospektif sejalan dengan mulai beroperasinya Bandara Internasional Kertajati, khususnya untuk mengangkut jamaah haji dan umroh,” kata Tomi.

Artikel Terkait

DBS Foundation Kucurkan Rp100 Miliar untuk Bantu Komunitas Rentan di Indonesia

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Bank DBS Indonesia, melalui DBS Foundation,...

Pupuk Kaltim Siap Bangun Pabrik Soda Ash Pertama di Indonesia, Dukung Kemandirian Industri Nasional

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim)...

Indonesia Siap Kuasai Pasar Global Lewat Sumber Daya Alam Melimpah

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Indonesia memiliki posisi strategis dalam industri...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Anda tidak dapat copy content di situs ini