STOCKWATCH.ID (JAKARTA) — Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), berpotensi mengalami tekanan jual pada perdagangan Selasa (19/7/2022). Demikian hasil Analisa Edwin Sebayang, pengamat Pasar Modal, dalam risetnya di Jakarta, hari ini.
Edwin mengatakan, setelah Index DJIA sempat menguat +357 poin (+1.14%) diawal perdagangan, akan tetapi pada penutupan perdagangan, Indeks DJIA justru ditutup turun sekitar -0.69%. Penguatan tersebut tidak dapat dipertahankan karena kurang kondusifnya hasil release laporan keuangan emiten.
Kondisi di atas, lanjut dia, diperparah dengan kembali tajamnya kejatuhan harga coal dihari ke 4 sebesar -8%. Sehingga, selama 4 hari berturut-turut harga coal merosot sebesar -21.76%. Ditambah lagi runtuhnya harga timah sebesar -2.04% ditengah kembali naiknya yield obligasi AS dan Indonesia tenor 10 tahun.
“Maka IHSG berpotensi dihujani tekanan jual dalam perdagangan Selasa ini,” jelas Edwin.
Pada perdagangan hari ini, Edwin memproyeksikan IHSG akan bergerak pada kisaran antara 6,613- 6,703 poin. Untuk itu, Edwin merekomendasikan ‘beli‛ saham
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM),
PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK), PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), PT Ciputra Development Tbk (CTRA), PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA), PT Uniliver Indonesia Tbk (UNVR, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Timah Tbk (TINS), PT Vale Indonesia Tbk (INCO) dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS).