STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) menunjukkan kinerja keuangan yang solid di tengah tantangan industri semen domestik. Hingga September 2024, SIG mencatatkan volume penjualan sebanyak 28 juta ton dengan pendapatan mencapai Rp26,29 triliun.
Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni, mengatakan, meskipun industri semen domestik belum pulih sepenuhnya, SIG berhasil menjaga profitabilitas. “SIG mampu mencatatkan pendapatan Rp26,29 triliun dan EBITDA sebesar Rp4,3 triliun, serta laba bersih sebesar Rp720 miliar,” ungkapnya, DI Jakarta, Jumat (1/11/2024). Selain itu, SIG berhasil menekan biaya keuangan bersih hingga 13,5% year-on-year (yoy) berkat pengurangan utang berbunga, yang kini tercatat sebesar Rp3,49 triliun.
Vita menyatakan optimisme terhadap prospek jangka panjang industri semen, khususnya dengan adanya program pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dan proyek strategis lainnya. Di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, pemerintah berkomitmen mempercepat penyediaan perumahan melalui program 3 juta rumah per tahun, yang diyakini akan meningkatkan permintaan semen dan mendukung pertumbuhan SIG.
SIG siap mendukung proyek pemerintah ini dengan menawarkan produk ramah lingkungan seperti Precise Interlock Brick (PIB), yang terbukti efektif dan efisien dalam pembangunan. PIB telah digunakan dalam proyek hunian tipe 36 di IKN dengan waktu konstruksi hanya 15 hari. “SIG berkomitmen mendorong penggunaan semen hijau dan produk inovatif lainnya untuk mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan,” ujar Vita.
Sebagai perusahaan bahan bangunan terkemuka, SIG juga menjalin kolaborasi dengan perbankan untuk menyediakan fasilitas pembiayaan bagi pengembang dan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) untuk masyarakat yang ingin memiliki rumah ramah lingkungan.
SIG telah bertransformasi sejak 2013 menjadi penyedia solusi bahan bangunan terdepan di Asia, Australia, dan Oceania. Mengelola enam anak usaha, termasuk PT Semen Padang dan PT Semen Gresik, SIG terus berinovasi dengan prinsip keberlanjutan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan menjaga kelestarian lingkungan.