Kamis, Oktober 10, 2024
29.3 C
Jakarta

Kantongi Restu Pemegang Saham, Wijaya Karya Gelar Right Issue Senilai Rp9,2 Triliun Maret 2024

STOCKWATCH.ID (JAKARTA)- PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) siap menggelar penawaran umum terbatas (PUT) II dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau right issue  pada Maret 2024.Dalam aksi korporasi ini, WIKA melepas sebanyak 92,238 miliar saham Seri B bernominal Rp100 per unit. Dari right issue tersebut, emiten badan usaha milik negara (BUMN) bidang jasa konstruksi itu berpeluang meraih dana Rp9,2 triliun.

Rencana penerbitan saham baru atau right issue telah mendapat restu dari pemegang saham Perseroan dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPS-LB) WIKA yang dilaksanakan pada 12 Januari 2024. Adapun pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait right issue tersebut diperkirakan terbit pada 5 Maret 2024.

Dana hasil penerbitan saham baru atau right issue ini, setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, seluruhnya akan dipergunakan untuk modal kerja dalam rangka penyelesaian Proyek Strategis Nasional dan Proyek Ibukota Negara serta sisanya akan digunakan untuk modal kerja proyek Perseroan dan/atau refinancing.

Direksi WIKA dalam prospektus tambahan rencana penawaran umum terbatas saham atau right issue yang diumumkan, Rabu (24/1/2024) menyebutkan, bagi pemegang saham Perseroan yang tidak menggunakan haknya untuk memesan efek terlebih dahulu, maka pemegang saham tersebut akan terkena dilusi atas persentase kepemilikan saham Perseroan maksimum sebesar 91,14%.

Per September 2023, WIKA masih merugi  Rp5,8 triliun per September 2023, membengkak 20.804% dari  rugi Rp27,96 miliar pada periode sama 2022. Kerugian tersebut antara lain disebabkan oleh beban lain-lain sebesar 658%, dari Rp595,95 miliar per September 2022, menjadi Rp4,5 triliun per September 2022.

Di samping beban lain-lain, kerugian emiten BUMN jasa konstruksi tersebut juga disebabkan oleh beban keuangan yang meningkat 192,29% menjadi Rp2,38 triliun per September 2023, dari Rp815,23 miliar per September 2022.

Kendati merugi, pendapatan WIKA naik 17,88% jadi Rp15,07 triliun pada Januari-September 2023, dari Rp12,79 triliun pada periode sama 2022. Penyumbang terbesar pendapatan WIKA adalah bisnis infrastruktur dan gedung yakni Rp8,09 triliun. Adapun lini bisnis industri mengkontribusi pendapatan Rp3,4 triliun, serta bisnis energi dan industrial plant Rp2,58 triliun dan lainnya Rp800 miliar.

Artikel Terkait

Turun 0,28%, IHSG Jatuh di Bawah 7.500

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa...

Tambah 82.100 Saham, Buana Graha Utama Kuasai 45,61% Saham MICE

STOCKWATCH.ID (JAKARTA)- Buana Graha Utama (BGU), salah satu pemegang...

Dukung Pertumbuhan, SMRA Tambah Modal Anak Usaha Rp485,57 Miliar

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Manajemen PT Summarecon Agung Tbk (SMRA)...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Anda tidak dapat copy content di situs ini