STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) membukukan laba bersih sebesar US$129 juta sepanjang paruh pertama 2024. Pendapatan Perseroan tercatat sekitar US$1,05 miliar, turun 19% year-on-year (yoy) dibandingkan US$1,299 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan Selasa (13/8/2024) terungkap bahwa penurunan pendapatan ini terjadi karena harga jual rata-rata batubara (ASP) yang anjlok 27% dibandingkan tahun lalu. Namun, ITMG berhasil menjaga stabilitas dengan meningkatkan produksi batubara sebesar 14% menjadi 9,3 juta ton. Volume penjualan Batubara juga naik 9% menjadi 10,8 juta ton ketimbang 9.9 juta ton.
Di sisi lain, ITMG berhasil menekan beban pokok pendapatan sebesar 8% year-on-year, menjadi $774 juta dibandingkan US$841 juta. Penurunan ini terutama disebabkan oleh biaya royalti yang lebih rendah sejalan dengan turunnya harga jual. Namun, biaya penambangan dan transportasi meningkat masing-masing sebesar 15% dan 10% karena peningkatan produksi yang signifikan. Beban penjualan juga mengalami kenaikan 30% akibat meningkatnya volume penjualan, sementara beban umum dan administrasi justru turun 29% year-on-year.
ITMG juga melaporkan pendapatan keuangan sebesar US$20 juta, naik dari US$17 juta pada periode yang sama tahun lalu. Beban keuangan sedikit menurun dari $1,8 juta menjadi $1,7 juta.
Meskipun ada penurunan pendapatan, neraca keuangan ITMG tetap solid. Total aset perusahaan hanya mengalami penurunan kecil sebesar 1% year-to-date menjadi US$2,161 miliar pada akhir Juni 2024. Saldo kas tetap kuat dengan peningkatan 3% menjadi US$877 juta, yang kini mewakili 41% dari total aset perusahaan. Total liabilitas menurun sebesar 4% menjadi US$385 juta akibat pembayaran pinjaman jangka pendek.
Di sisi lain, arus kas dari aktivitas operasi meningkat signifikan sebesar 55% yoy menjadi US$237 juta. Peningkatan ini didorong oleh pembayaran pajak penghasilan yang lebih rendah. Namun, arus kas dari aktivitas investasi menurun 56% menjadi US$41 juta akibat pengeluaran untuk pembelian aset keuangan. Arus kas dari aktivitas pendanaan juga menurun sebesar 65% menjadi US$165 juta, terutama karena penurunan pembayaran dividen dari US$475 juta menjadi US$126 juta.
Sebagai bagian dari strategi pertumbuhan, ITMG juga telah mulai mengoperasikan dua tambang baru, Graha Panca Karsa (GPK) dan Tepian Indah Sukses (TIS) di Kalimantan Timur. Kedua tambang ini telah memasuki tahap produksi di semester pertama 2024 dan diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap kinerja perusahaan di masa mendatang.