STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Bursa Saham Wall Street rontok di atas 1% pada penutupan perdagangan hari Selasa (6/12) waktu setempat. Melorotnya Bursa Saham Amerika Serikat (AS) itu dipicu oleh kekhawatiran para pelaku pasar bahwa kenaikan suku bunga agresif The Fed akan terus berlanjut dan berlangsung lama.
Sinyal The Fed yang diperkirakan masih akan Hawkish tersebut, dikuatirkan bisa membawa ekonomi negara adidaya tersebut jatuh ke jurang resesi. Sektor media dan perbankan mengalami penurunan. AS melaporkan defisit neraca perdagangan US$ 78,2 miliar pada Oktober 2022.
Adapun pada hari Selasa, Indeks Dow Jones Industrial Average (DJI) di Bursa Efek New York ditutup anjlok 350,76 poin atau sekitar 1,03%, menjadi 33.596,34. Hal serupa terjadi pada Indeks S&P 500 yang merosot 57,58 poin, atau sekitar 1,44%, menjadi 3.941,26. Indeks komposit Nasdaq ambruk 225,05 poin, atau sekitar 2% menjadi 11.014,89.