STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) konsisten mencatatkan
pertumbuhan laba dan pendapatan pada semester I 2023. Ini seiring
dengan ekspansi dan turunnya beban utang Perseroan.
Perseroan berhasil mempertahankan pertumbuhan kinerja keuangan seiring
dengan penguatan operasional dan program efisiensi yang dijalankan.
Menurut laporan keuangan PGEO yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia
(BEI), Rabu (26/7), laba bersih PGEO naik sebesar 30,11% menjadi
US$92,77 juta per Juni 2023, dibandingkan periode yang sama tahun 2022 sebesar US$71,30 juta. Ini mendorong laba bersih per saham PGEO naik dari US$0,0017 menjadi US$0,0022.
Peningkatan laba ini seiring kenaikan pendapatan usaha PGEO sebesar
11,9% menjadi US$ 206,73 juta per Juni 2023, dari US$184,73 juta per
Juni 2022. Adapun EBITDA Perseroan naik sebesar 13,3% menjadi US$175,5
juta per Juni 2023, sementara laba usaha PGEO mencapai US$150,49 kita
per Juni 2023, tumbuh 31%, dari US$114,82 juta per Juni 2022.
Perseroan mencatat total liabilitas sebesar US$989,54 juta per Juni
2023, berkurang dari US$1,219 miliar per Desember 2022. Total aset
PGEO naik dari US$2,475 miliar per Desember 2022 menjadi US$2,887
miliar per Juni 2023. Adapun total ekuitas PGEO meningkat 51,23%
menjadi Rp1,898 miliar per Juni 2023, dari US$1,255 miliar per
Desember 2022.