Kamis, Maret 20, 2025
26.7 C
Jakarta

NETV Siapkan Strategi Adaptasi untuk Hadapi Tantangan Perubahan

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Menghadapi tantangan dalam industri media penyiaran, PT Net Visi Media Tbk (NETV), induk usaha NET TV, menyiapkan strategi adaptasi untuk pengembangan bisnis ke depan. Manajemen optimis kondisi akan membaik seiring pulihnya perekonomian, migrasi ke televisi digital, dan peningkatan rating serta audience share.

CEO PT Net Visi Media Tbk, Deddy Hariyanto, menyatakan bahwa perusahaan tetap fokus menghadirkan konten berkualitas, menjaga efisiensi biaya, dan membangun adaptasi terhadap era digital. Ini bertujuan untuk memberikan nilai tambah jangka panjang bagi pemangku kepentingan.

Menghadapi dinamika tahun 2023, perusahaan menetapkan beberapa prioritas strategis. Pertama, memperluas pangsa pasar dengan menargetkan pemirsa keluarga dan wanita, segmen mayoritas pemirsa televisi, dengan konten yang sesuai. Kedua, menerapkan strategi efisiensi biaya karena kondisi ekonomi dan industri yang masih bergejolak.

“Dengan efisiensi biaya siaran dan akuisisi konten, selama 2023 perusahaan dapat menekan biaya operasional,” kata Deddy dalam paparan publik di Jakarta, Jumat (7/6/2024). Ke depan, strategi ini akan ditinjau berkala untuk mengimbangi peluang pertumbuhan berkelanjutan.

Mengatasi defisiensi modal pada 2023, perusahaan membangun kemitraan strategis dan mendapat dukungan positif dari pemegang saham. Dalam migrasi ke penyiaran digital, NETV bekerja sama dengan penyedia jasa multiplexing untuk meminimalkan investasi modal. Selain itu, perusahaan mengembangkan platform digital OTT NETVERSE, yang terus menunjukkan pertumbuhan pelanggan dan engagement yang positif.

Langkah ini merupakan strategi jangka panjang untuk memanfaatkan peluang di media digital. Komitmen terhadap kualitas konten tetap menjadi nilai dasar yang dipertahankan NETV.

Pada 2023, kondisi ekonomi masih melambat akibat isu geopolitik dan inflasi global, yang berdampak pada penurunan pendapatan iklan televisi. Sektor e-commerce dan teknologi rintisan, yang sebelumnya menjadi sumber pendapatan utama, juga mengurangi belanja iklan.

Menurut laporan Google e-Conomy 2023, pertumbuhan Gross Market Value (GMV) ekonomi digital Indonesia melambat dari 20% pada 2022 menjadi 8% pada 2023. Industri penyiaran televisi juga menghadapi transisi ke penyiaran digital yang membutuhkan waktu untuk diterima masyarakat.

Pendapatan NETV pada 2023 mencapai Rp235,75 miliar, turun dari Rp438,68 miliar pada 2022. Untuk menghadapi penurunan ini, perusahaan meningkatkan efisiensi operasional, menghemat biaya program dan siaran, serta biaya umum dan administrasi sebesar 7,69% dan 2,49%.

Namun, kenaikan biaya di luar operasional, seperti penghapusan persediaan dan beban keuangan, berkontribusi pada kenaikan rugi bersih perusahaan menjadi Rp634,32 miliar. Meski demikian, perusahaan tetap berupaya mengoptimalkan sumber daya dan menjaga komitmen atas kualitas konten siaran.

Sepanjang 2023, NETV meraih beberapa penghargaan. Program “Muslim Travelers” memenangkan kategori Program Wisata Budaya dalam Anugerah Syiar Ramadhan (ASR) 2023. Program “Adarans” dinobatkan sebagai pemenang kategori Program Drama Seri Televisi dalam Anugerah Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) 2023. NET Gorontalo juga meraih penghargaan kategori Konten Lokal Lembaga TV Terbaik II dalam KPID Awards 2023 Gorontalo.

Artikel Terkait

Bank DKI Sabet Penghargaan Indonesia Corporate Secretary & Communication Award 2025!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Bank DKI kembali menunjukkan kiprahnya di...

Erick Thohir Tunjuk Ghimoyo Jadi Bos Baru ID FOOD, Ini Tugas Berat yang Menantinya!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) –  Menteri BUMN Erick Thohir resmi menunjuk...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Anda tidak dapat copy content di situs ini