STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Saham PT Kian Santang Muliatama Tbk (RGAS), emiten besutan Taufik Dwicahyono, putra sulung Wakil Presiden RI Ke 6 Try Sutrisno itu, resmi dicatatkan dan mulai diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (8/11). Hingga pukul 10.47 WIB, naik Rp9 (7,50%) menjadi Rp129, dari harga penawaran perdana Rp120 per saham.
Sampai dengan waktu tersebut di atas, volume perdagangan saham RGAS di Pasar Reguler BEI mencapai 387,66 juta unit senilai Rp50,53 miliar dengan frekeunsi perdagangan sebanyak 44.629 kali. Saham RGAS dicatatkan di Papan Pengembangan BEI. Harga saham RGAS terpantau bergerak di kisaran Rp120-150 per unit.
Menurut pengumuman BEI, Rabu (8/11), sebanyak 1,459 miliar saham RGAS bernominal Rp40 per unit itu dicatatkan di BEI. Ini terdiri atas 1,125 miliar unit saham pendiri, dan 334,20 juta saham penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO). Dari aksi korporasi ini, RGAS memperoleh tambahan modal Rp40,104 miliar.
Bersamaan dengan pencatatan saham di BEI, RGAS juga mencatatkan sebanyak 200,52 juta unit waran seri I dengan harga pelaksanaan Rp210 per unit. Setiap pemegang lima saham baru berhak mendapatkan tiga waran seri I. Setiap pemegang satu waran seri I berhak membeli satu saham baru dengan harga pelaksanaan Rp210 per unit. Jika semua pemegang waran seri I melaksanakan haknya, RGAS nantinya akan memperoleh tambahan modal Rp42,109 miliar.
Direktur Utama RGAS Edy Nurhamid Amin menjelaskan, minat investor terhadap saham IPO Perseroan terbilang tinggi “Berdasarkan data penawaran umum yang diterima, kami telah mengalami oversubscribe atau kelebihan permintaan sebanyak 20x “ujarnya dalam keterangan pers di gedung BEI, Rabu (8/11).
Edy mengatakan, pihaknya optimistis dapat mencapai target kinerja yang telah dicanangkan pada akhir 2023. “Kami menargetkan revenue mencapai Rp50 miliar lebih tahun ini. Lebih tinggi dari realisasi revenue pada 2022 sekitar Rp42 miliar,” jelasnya.
Ia menambahkan, usai melantai di BEI, Perseroan akan lebih ekspansif dalam membantu pemerintah untuk melakukan pembangunan jaringan gas di Indonesia. Pasalnya, saat ini target pemerintah untuk membangun jaringan gas (Jargas) masih sangat kecil.
“Kami ingin berkontribusi membantu pemerintah dalam mewujudkan target pembangunan jaringan gas (Jargas) tersebut. Apalagi, kami telah memiliki beragam produk yang bisa dimanfaatkan oleh pemerintah untuk pembangunan Jargas”, tambahnya.
Disisi lain, Perseroan selalu mengedepankan penggunaan produk-produk dalam negeri untuk pelaksanaan di setiap penanganan proyek yang selama ini dilakukan. Bahkan, Perseroan telah menerapkan kebijakan manajemen mutu yang telah terakreditasi dari lembaga internasional.
“Beberapa produk unggulan Perseroan telah memiliki kandungan lokal, TKDN lebih dari 92% dan termasuk tertinggi dibandingkan para pesaing dengan kategori produk sejenis”, imbuhnya.
Dalam aksi korporasi kali ini, management RGAS menunjuk Erdikha Elit Sekuritas selaku penjamin pelaksana emisi efek.