Sabtu, Februari 8, 2025
28.2 C
Jakarta

Pasar Saham Asia Berakhir Beragam: Saham China Meroket, Hong Kong Terpuruk!

STOCKWATCH.ID (SINGAPURA) – Bursa saham Asia-Pasifik mengalami pergerakan yang bervariasi pada penutupan perdagangan hari Senin sore (14/10/2024) waktu setempat. Investor masih menganalisis kebijakan stimulus ekonomi yang diumumkan China sambil menunggu rilis data ekonomi penting dalam waktu dekat. Saham-saham di China mengalami kenaikan tajam, sementara pasar Hong Kong justru tertekan

Mengutip CNBC International, di China, indeks CSI 300melonjak 1.9% dan ditutup di level 3,691.3 poin. Kenaikan ini terjadi setelah pengumuman stimulus ekonomi dari pemerintah pada akhir pekan. Meskipun perdagangan sempat tidak stabil, pasar China akhirnya ditutup positif.

Sebaliknya, di Hong Kong, indeks Hang Seng turun 0.9% setelah bergerak bolak-balik antara kenaikan dan penurunan. Investor di Hong Kong masih menanggapi secara hati-hati janji stimulus dari China.

Perbedaan kinerja juga terlihat di sektor-sektor utama Hong Kong. Indeks Properti Daratan Hang Seng naik 2.5%, sementara Indeks Teknologi Hang Seng turun 1.7%, menunjukkan kontras yang jelas antara sektor properti dan teknologi di tengah ketidakpastian ekonomi.

Selain itu, Menteri Keuangan China, Lan Fo’an, menyatakan bahwa pemerintah memiliki ruang untuk memperbesar defisit anggaran. Hal ini memicu spekulasi bahwa China akan meningkatkan utang untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

Di sisi lain, kekhawatiran tentang deflasi di China semakin nyata. Pada September, Indeks Harga Konsumen (CPI) hanya naik 0.4% secara tahunan, laju terendah dalam tiga bulan. Sementara itu, Indeks Harga Produsen (PPI) turun 2.8%, penurunan terbesar dalam enam bulan terakhir.

Di pasar Asia lainnya, indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0.47% ke 8,252.8 poin, sementara pasar Taiwan naik 0.32% dan ditutup di 22,975.29 poin. Di Korea Selatan, indeks Kospi menguat lebih dari 1% dan berakhir di 2,623.29 poin, sementara Kosdaq hampir tidak berubah di 770.26 poin.

Pasar juga menantikan data perdagangan China untuk bulan September. Ekspor diprediksi tumbuh 6%, lebih lambat dibandingkan dengan 8.7% pada Agustus, sementara impor diperkirakan naik tipis 0.9%.

Artikel Terkait

Wall Street Berakhir Beragam, S&P 500 Cetak Hat-Trick Kenaikan Tiga Hari Beruntun

STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Wall Street bervariasi pada penutupan perdagangan hari...

Bursa Eropa Pecah Rekor! Saham Meroket Usai Bank of England Pangkas Bunga

STOCKWATCH.ID (LONDON) – Bursa saham Eropa mencetak rekor tertinggi...

Pasar Asia Menguat! Investor Tak Gentar Hadapi Gejolak Perdagangan

STOCKWATCH.ID (TOKYO) – Bursa saham Asia-Pasifik menguat pada penutupan...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Anda tidak dapat copy content di situs ini