STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Vale Indonesia Tbk (INCO) membukukan laba US$57,76 juta (US$0,0056 per saham) pada 2024, anjlok 78,94% jika dibandingkan US$274,33 juta (US$0,0276 per saham) pada tahun 2023.
Penurunan laba INCO, menurut laporan keuangan per Desember 2024 yang diumumkan Selasa (25/2/2025) disebabkan antara lain oleh pendapatan bersih Perseroan yang merosot 22,87% menjadi US$950,38 juta pada 2024, dari US$1,23 miliar periode sama 2023.
Penyumbang terbesar penurunan pendapatan INCO tahun 2024 dari penjualan kepada Vale Canada Limited (VCL) yakni sebesar 22,88% jadi US$760,20 juta, dari US$985,81 juta pada 2023. Adapun penjualan kepada Sumitomo Metal Mining (SMM) turun 22,83%, dari US$246,45 juta, menjadi US$190,18 juta pada 2024.
Penurunan pendapatan diikuti dengan berkurangnya beban pokok pendapatan INCO sebesar 4,86% menjadi US$842,16 juta pada 2024, dari US$885,24 juta pada tahun 2023. Akan tetapi, laba kotor Perseroan tergerus 68,77% menjadi US$108,23 juta pada 2024, dibandingkan US$347,02 juta pada tahun 2023.
Di sisi lain, beban usaha INCO membengkak 72,66%, dari US$22,15 juta, menjadi US$38,25 juta pada tahun 2024. Akibatnya, laba usaha INCO terpangkas 78,87% menjadi US$63,82 juta pada 2024 dibandingkan US$302,15 juta tahun 2023.
Total aset INCO per Desember 2024 sebesar US$3,17 miliar, naik 8,56% dari US$2,92 miliar per Desember 2023. Adapun total liabilitas dan ekuitas INCO per Desember 2024, masing-masing US$443,75 juta dan US$2,73 miliar. (konrad)