Kamis, Maret 20, 2025
26.7 C
Jakarta

Perdagangan Perdana: Harga Saham Indo American Seafoods  Naik 13,60%

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Harga saham PT Indo American Seafoods Tbk (ISEA) yang dicatatkan dan mulai diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (8/7/2024). Berdasarkan data RTI, hingga pukul 09.56 WIB, harga  saham ISEA naik 13,60% menjadi Rp284 per unit dari harga penawaran perdana Rp250 per saham.

Sebanyak 290 juta saham ISEA dilepas ke publik, mencapai 20,86% dari total saham disetor setelah PUP saham. Dari penjualan saham di pasar perdana, ISEA memperoleh tambahan modal Rp72,5 miliar.

Menurut Ibnu Syena Alfitra, Direktur Utama ISEA, dana IPO akan digunakan seluruhnya untuk modal kerja Perseroan seperti pembelian bahan baku (90%), biaya penjualan dan pemasaran (5%), biaya perawatan dan utilitas (4,85%) serta biaya keperluan kantor (0,15%).

“Pada kesempatan ini, ISEA menggandeng PT KB Valbury Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi Efek dengan perjanjian full commitment,” katanya dalam keterangan resmi, Senin (08/7/2024).

Syena mengemukakan, Indonesia memiliki peluang yang sangat besar untuk melakukan ekspansi perdagangan produk hasil perikanan di pasar dunia karena memiliki potensi harsil perikanan yang melimpah, baik dari perikanan tangkap maupun perikanan budidaya.

Selama periode Januari-Juni 2023, ekspor perikanan Indonesia menccapai US$2,8 miliar, dengan udang sebagai komoditas utama yang diekspor, terutama ke Amerika Serikat sekitar 70% serta Jepang 19%.

ISEA memiliki pengalaman 18 tahun menjalankan usaha prodiusen dan eksportir produk olahan usang terintegrasi, dimulai dari budidaya udang Vannamei, pengolahan bahan baku udang menjadi berbagai macam produk olahan udang, cold storage untuk menjaga kualitas produk, hingga kemampuan untuk mengekspor ke Jepang dan Amerika Serikat.

Syena menambahkan, ISEA memiliki anak usaha yaitu PT Indokom Samudra Persada (ISP) yang berlokasi di Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung. ISP memiliki 96 kolam budidaya dengan jumlah kolam yang aktif beroperasi sebanyak 32 kolam.

ISEA juga memiliki 2 pabrik pengolahan udang yang berlokasi di Desa Kemang, Sukanegara, Tanjung Bintang, Provinsi Lampung dengan kapasitas pengolahan usang sebesar 70 toh per hari dan dua fasilitas cold storage dengan kapasitas sebesar 2.700 ton.

Dengan kapasitas produksi kolam yang masih undertilized serta mayoritas penggunaaan dana IPO yang digunakan untuk penambahan bahan baku, ISP masih memiliki peluang yang besar untuk dapat meningkatkan kapasitas produksi udang Vannamei secara in-house. (konrad)

Artikel Terkait

SOLA Raih Kontrak Pembangunan Jalan Hauling di Sumsel, Segini Nilainya!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - PT Xolare RCR Energy Tbk (SOLA)...

Buana Finance Tarik Kredit Rp765 Miliar dari Bank Danamon Buat Modal Kerja

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - PT Buana Finance  Tbk (BBLD) telah...

Saham BREN, DCII, TPIA, BRPT, BBCA Angkat IHSG ke Zona Hijau, Naik 1,42%

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Anda tidak dapat copy content di situs ini