STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Saham PT Klinko Karya Imaji Tbk (KLIN) resmi dicatatkan dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (9/8/2022). Perusahaan yang bergerak di bidang produksi dan perdagangan alat-alat kebersihan seperti serbet, mop, dan keset yang ramah lingkungan itu, menjadi emiten ke-40 tahun 2022 atau Perusahaan Tercatat ke-806 di BEI. Sebanyak 230 juta saham KLIN ditawarkan kepada investor publik di pasar perdana. Itu sebesar 17,59% dari modal disetor dan ditempatkan Perseroan setelah Initial Public Offering (IPO). KLIN juga akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 57.500.000 Waran Seri I, dengan harga pelaksanaan waran Rp100.
Menurut Anggun Satriya Supanji, Direktur Utama KLIN, dari aksi korporasi ini, Perseroan memperoleh tambahan modal sebesar Rp23 miliar. Setelah dikurangi biaya-biaya emisi, seluruh dana hasil IPO ini akan digunakan untuk peningkatan kapasitas dan ekspansi Perseroan. Adapun rinciannya adalah; Sekitar 40% akan digunakan untuk kebutuhan pembangunan kantor pusat, area produksi, gudang bahan baku beserta fasilitas umum. Pembangunan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi dan pengembangan kegiatan usaha KLIN.
Sebesar 38,75% dipakai untuk kebutuhan belanja modal Perseroan mencakup penambahan fasilitas produksi. Itu berupa mesin-mesin produksi guna meningkatkan kualitas produk dan kapasitas produksi. Selain itu, Perseroan akan membeli
aset berupa mobil box, mobil operasional dan peralatan kantor.
Sebanyak 21,25% dianggarkan sebagai keperluan modal kerja Perseroan untuk membeli bahan baku berupa benang dan
persediaan yakni aksesoris. Ini untuk menunjang produk KLIN serta pembiayaan aktivitas pemasaran produk KLIN.
Sedangkan dana hasil pelaksanaan Waran Seri I, seluruhnya akan digunakan sebagai modal kerja KLIN dalam rangka pembelian bahan baku, biaya pemasaran dan pembelian peralatan.
“Kami sangat bersyukur dan berterima kasih pada kepercayaan investor Indonesia untuk Klinko. Hari ini, perusahaan kami mencapai milestone baru dan sangat penting untuk merealisasikan rencana-rencana strategis kami,” ujar Direktur Utama Klinko Anggun Supanji.
Anggun menyebut, dengan tercatat sebagai perusahaan publik di Indonesia, kesempatan KLIN untuk memperluas jaringan pemasaran ekspor akan semakin terbuka luas. “Saat ini kami sudah ada di tujuh negara dan empat benua yakni Asia, Amerika, Afrika, dan Eropa. Ke depan, kami berharap ada penambahan negara-negara baru sebagai tujuan ekspor untuk produk private label,” tambahnya.
Tahun ini, demikian Anggun, pihaknya menargetkan dapat menambah lima negara tujuan ekspor. Sehingga, sampai dengan penghujung tahun 2022, jumlah total negara tujuan ekspor Perseroan bertambah menjadi 12 negara. Pada Agustus 2022, KLIN siap melakukan ekspor perdana ke Amerika Serikat sebanyak satu kontiner produk private
label atau setara dengan 35 ribu pieces senilai Rp300 juta rupiah.
Selain Amerika Serikat, Anggun mengemukakan, pihaknya juga tengah menjajaki ekspor ke negara-negara di Kawasan Eropa Timur senilai Rp1 miliar. “Lagi tahap penjajakan. Tahun ini masuknya. Ada tiga negara potensial di Eropa Timur seperti Polandia, Hhungaria dan Italia. Nilainya kita estimate Rp1 miliar sampai akhir tahun,” tuturnya.
Adapun sampai dengan akhir tahun 2022, Anggun menargetkan, kontribusi pasar eskpor terhadap total pendapatan Perseroan mencapai Rp1,5 miliar. Saat ini, sumbangan pasar ekspor terhadap seluruh pendapatan Perseroan mencapai 25% dan pasar domestik sekitar 75%. KLIN berencana meningkatkan kontribusi sektor ekspor pada kisaran 30-35%.
“Kita akan tahan 30-35% untuk eskpor. karena kita tahu dunia pasar luar masih ter-distract sekarang dengan berbagai macam isu. Kita akan lebih fokus di pasar lokal karena itu rumah kita sendiri. Kita adalah tuan rumah. Jadi lebih mudah bagi Perseroan untuk mendapatakn hasil optimal. Tapi kami ingin sampaikan bahwa pertumbuhan di luar negeri itu potensinya sangat besar dengan dukunagn regulasi ramah lingkungan. Karena produk-produk kami ini bisa diserap oleh setiap negara. Karena setiap negara butuh alat-alat kebersihan,” papar Anggun.
Dia mengatakan, saat ini, jaringan distribusi KLIN di dalam negeri mencapai 33 kota dan ditargetkan bertambah menjadi 50 kota di akhir tahun ini. Sejak resmi beroperasi di tahun 2017, lanjut dia, KLIN berkomitmen untuk menciptakan produk berupa alat-alat kebersihan yang bisa dipakai untuk kebutuhan rumah tangga, sampai perusahaan. Pada jangka pendek dan panjang, pengembangan bisnis KLIN di pasar domestik dan internasional akan fokus pada implementasi strategi distribusi salah satunya, memperkuat kerjasama ke modern channel, B2B partner, dan e-commerce.
“Atas dasar ini, kami berupaya agar Klinko menjadi perusahaan yang berkontribusi menjaga pelestarian lingkungan. Karena itulah, hampir 80 persen bahan baku kami berasal dari benang daur ulang yang diolah dari sisa kain-kain perca, atau limbah tekstil. Limbah tersebut kalau ditimbang, bisa sampai 120 ton per bulannya,” ungkap Anggun.