STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Saham PT Global Digital Niaga Tbk (Blibli) telah resmi dicatatkan dan diperdagangkan di papan utama Bursa Efek Indonesia (BEI) sejak Selasa (8/11). Harga saham emiten yang menggunakan kode perdagangan BELI tersebut, dibanderol Rp450 per saham. Adapun total jumlah saham yang dilepas kepada investor mencapai 17,7 miliar. Itu setara dengan 15,00% dari modal ditempatkan dan disetor Blibli setelah Penawaran Umum Perdana saham atau Initial Public Offering (IPO).
Blibli pelopor ekosistem perdagangan dan gaya hidup omnichannel di Indonesia yang berfokus pada konsumen dan institusi yang terhubung secara digital di seluruh Indonesia ini, menjadi emiten ke-47 tahun 2022 atau perusahaan tercatat ke-813 di BEI.
Menurut Kusumo Martanto, CEO dan Co-Founder Blibli, dari aksi korporasi ini, Blibli berhasil menghimpun dana sekitar Rp8 triliun (US$513 juta). Dana hasil IPO antara lain akan digunakan untuk pelunasan utang dan modal kerja.
Dalam IPO Blibli, Credit Suisse (Singapore) Limited dan Morgan Stanley Asia (Singapore) Pte bertindak sebagai Joint Global Coordinators (JGC). Sedangkan PT BCA Sekuritas dan PT BRI Danareksa Sekuritas bertindak sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek (Joint Lead Underwriters/JLU). PT Credit Suisse Sekuritas Indonesia, PT Morgan Stanley Sekuritas Indonesia, dan PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia bersama dengan sindikasi lainnnya bertindak sebagai Penjamin Emisi Efek.
IPO Blibli ini, lanjut dia, mendapatkan dukungan dan minat yang kuat baik dari investor domestik maupun pemodal internasional. Itu terdiri dari sovereign wealth funds, long-only funds, multi-strategy funds, private wealth management, dan lainnya.
Saking tingginya antusiasme investor, IPO Blibli mengalami kelebihan permintaan (oversubscription) hingga 4,4 kali lipat pada saat penjatahan terpusat (pooling portion). “Sehingga menyebabkan peningkatan jumlah alokasi penjatahan terpusat dari 2,5% menjadi 5,0% dari keseluruhan jumlah penawaran,” ujarnya, di Jakarta, Selasa (8/11).
Seiring suksesnya IPO Blibli, Kusumo menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada seluruh investor yang telah berpartisipasi. Bukan hanya dari kalangan institusi tapi juha ritel (individu) atas kepercayaannya berinvestasi di Blibli.
“Hari ini merupakan awal dari tonggak sejarah baru dalam perjalanan Blibli. Dengan resmi melantai di BEI, kami semakin dekat menuju visi menjadi platform omnichannel perdagangan dan gaya hidup terdepan dan terpercaya bagi seluruh pelanggan, baik individu maupun institusi. Kami juga mengapresiasi seluruh pihak yang telah mendukung kami sejak hari pertama proses IPO, mulai dari para penjamin pelaksana dan penjamin emisi efek, lembaga dan profesi penunjang pasar modal, regulator, serta karyawan kami,” kata Kusumo.
Kusumo menjelaskan, total kapitalisasi pasar Blibli mencapai Rp53,3 triliun atau setara dengan US$3,4 miliar1. Hal ini sontak mentasbihkan Blibli sebagai satu-satunya internet-unicorn di Kawasan Asia Pasifik yang melantai di pasar modal sejak bulan Mei 2022. Tidak itu saja, Blibli juga tercatat menjadi internet-unicorn terbesar kedua di Asia Pasifik yang melakukan IPO sepanjang tahun 2022.
Ini juga merupakan IPO terbesar kedua sepanjang tahun 2022 dan IPO terbesar kelima sepanjang sejarah di Indonesia. Perseroan berhasil menyelesaikan IPO di tengah kondisi pasar saham yang bergejolak dan aksi jual yang luas di sektor teknologi”, tegas Kusumo.
Martin Basuki Hartono, Komisaris Utama Blibli menambahkan, aksi korporasi ini merupakan salah satu bentuk komitmen Blibli untuk terus berkontribusi terhadap perekonomian digital Indonesia. “Dengan diperdagangkannya saham BELI di BEI, kami berharap akan meningkatkan epercayaan investor terhadap sektor teknologi di Indonesia, serta membawa efek positif terhadap perekonomian digital di dalam negeri,” tutur Martin.
