STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Mitra Pedagang Indonesia Tbk (MPIX) berencana mencatatkan saham di Bursa efek Indonesia (BEI) melalui mekanisme Penawaran Umum Perdana atau Initial Public Offering (IPO) pada 6 Februari 2023. Lantas bagaimana kinerja keuangan dan kebijakan dividen Perusahaan Penyedia Platform Digital untuk UMKM, dan E-Commerce tersebut?
Pada Januari-Juli 2023, MPIX membukukan laba sebesar Rp12,06 miliar, tumbuh sebesar 52,07% jika dibandingkan Rp7,93 miliar pada periode sama tahun 2022.
Menurut laporan keuangan audit yang berakhir 31 Juli 2023 yang disampaikan ke BEI, Rabu (17/1/2024), penjualan bersih MPIX mencapai Rp485,72 miliar pada Januari-Juli 2023, meningkat 41,38% dari Rp343,53 miliar pada Januari-Juli 2022.
Seiring penjualan, beban pokok penjualan MPIX  juga naik lebih tinggi dari penjualan yakni sebesar 42,51%, menjadi Rp466,21 miliar pada Januari-Juli 2023, dari Rp329,81 miliar pada Januari-Juli 2022. Akan tetapi, laba kotor Perseroan tumbuh  42,2% menjadi Rp19,5 miliar pada Januari-Juli 2023, dibanding Rp13,7 miliar pada Januari-Juli 2022.
Setelah dikurangi beban usaha, emiten beraset Rp55,36 miliar per Juli 2023 itu membukukan laba usaha sebesar Rp15,6 miliar pada Januari-Juli 2023, meningkat sebesar 52,64% dibandingkan Rp10,22 miliar pada Januari-Juli 2022.
Total kewajiban MPIX per Juli 2023 sebesar Rp15,5 miliar, naik 48% dari Rp10,47 miliar per Desember 2022. Ini terdiri atas kewajiban jangka pendek Rp13,71 miliar dan kewajiban jangka panjang R miliar.p1,78 Adapun jumlah ekuitas Perseroan per Juli 2023 sebesar Rp39,86 miliar.
Kebijakan Dividen
Perseroan berencana untuk membagikan dividen sebanyak-banyaknya sebesar 20% dari laba bersih tahun berjalan (setelah dikurangi dengan porsi laba bersih yang dapat diatribusikan kepada kepentingan pemegang saham non-pengendali) dimulai dari tahun 2025 berdasarkan laba tahun berjalan tahun buku 2024.
Dalam menentukan rasio pembayaran dividen Perseroan sehubungan dengan tahun buku tertentu, Perseroan akan mempertimbangkan tujuan Perseroan saat ini untuk menjaga dan secara potensial meningkatkan tingkat pembagian dividen dalam tujuan Perseroan secara keseluruhan untuk mengoptimalkan keuntungan Pemegang Saham untuk jangka waktu yang lebih panjang;
Dalam mempertimbangkan tingkat pembayaran dividen, jika ada, berdasarkan rekomendasi dari Direksi, Perseroan mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk: saldo kas, net gearing, return on equity dan laba ditahan, kemampuan keuangan Perseroan yang diharapkan; tingkat pengeluaran modal dan rencana investasi lain Perseroan yang diproyeksikan; tingkat dividen, jika ada, yang diterima Perseroan, dividen hasil investasi pada perusahaan dan perusahaan bidang sejenis secara global.
Sampai dengan tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan telah membagikan dividen sebesar Rp15 miliar yang dibayarkan sebagai dividen final pada tahun buku 2023 berdasarkan laba bersih tahun buku 2022.