STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Hingga 14 Februari 2025, delapan perusahaan telah melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui skema penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) saham. Dari aksi korporasi ini, dana publik yang berhasil dihimpun mencapai Rp3,70 triliun.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, mengungkapkan masih ada 20 perusahaan dalam antrean pencatatan saham. “Hingga saat ini, terdapat 20 perusahaan dalam pipeline pencatatan,” ujarnya dalam keterangan resmi di Jakarta, akhir pekan lalu.
Menurut Nyoman, sebagian besar calon emiten ini berasal dari sektor Consumer Non-Cyclicals. Jumlahnya mencapai 30% dari total pipeline pencatatan saham. Sektor Industrials menyusul dengan porsi 20%. Kemudian, ada sektor Energy dan Healthcare yang masing-masing menyumbang 15%.
Basic Materials juga masuk dalam daftar dengan kontribusi 10%. Sementara itu, sektor Financials serta Transportation & Logistic masing-masing hanya menyumbang 5% dari total calon Perusahaan Tercatat.
Nyoman menyebut mayoritas perusahaan yang sedang antre melantai di bursa memiliki aset besar. Dari total 20 perusahaan dalam pipeline IPO saham, 19 di antaranya memiliki aset lebih dari Rp250 miliar. Sementara itu, hanya 1 perusahaan yang masuk kategori aset menengah dengan nilai antara Rp50 miliar hingga Rp250 miliar.
Menariknya, tak satu pun perusahaan dari sektor Consumer Cyclicals, Infrastructures, Properties & Real Estate, dan Technology yang ikut dalam daftar IPO kali ini.
Berdasarkan sektor, perusahaan yang siap melantai tahun ini paling banyak berasal dari Consumer Non-Cyclicals, yaitu enam perusahaan. Sektor Industrials menyusul dengan empat perusahaan. Kemudian, sektor Healthcare dan Energy masing-masing diisi oleh tiga perusahaan. Sektor Basic Materials juga ikut meramaikan daftar dengan dua perusahaan dalam antrean IPO.