STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) membukukan laba bersih sebesar Rp2,39 triliun (Rp112,73 per saham) pada 2024, turun 22,05% jika dibandingkan Rp3,07 triliun (Rp140,87 per saham) pada tahun 2023.
Penurunan laba emiten distributor bahan bakar minyak (BBM) dan bahan kimia dasar itu, menurut laporan keuangan Desember 2024 yang diumumkan Rabu (19/3/2025) disebabkan antara lain oleh merosotnya pendapatan AKRA sebesar 7,97% menjadi Rp38,72 triliun pada 2024, dari Rp42,08 triliun pada tahun 2023.
Pendapatan AKRA dari kontrak dengan pelanggan turun sebesar 8,03%, dari Rp41,81 triliun pada 2023, menjadi Rp38,45 triliun pada tahun 2024. Adapun pendapatan sewa naik 1,05% jadi Rp272,36 miliar dari Rp269,52 miliar pada 2023.
Manajemen Perseroan berhasil menekan turun beban pokok penjualan dan beban pendapatan sebesar 6,36% menjadi Rp35,22 triliun pada 2024, dari Rp37,61 triliun tahun 2023. Namun, laba kotor AKRA anjlok 21,55% menjadi Rp3,51 triliun pada 2024 dibandingkan Rp4,47 triliun pada tahun 2023.
Setelah dikurangi dengan beban usaha dan beban lain-lain, emiten perdagangan dan distributor bahan bakar minyak (BBM) dan bahan kimia dasar beraset Rp33,10 triliun per Desember 2024 itu mencatatkan laba sebelum pajak Rp2,83 triliun pada 2024, merosot 23,01% dibanding Rp3,68 triliun pada tahun 2023.
AKRA memiliki total kewajiban sebesar Rp18,48 triliun per Desember 2024, naik 13,72% dari Rp16,25 triliun per Desember 2023. Mayoritas berasal dari kewajiban jangka pendek yakni Rp13,45 triliun. Sedangkan kewajiban jangka panjang hanya Rp5,03 triliun. Adapun total ekuitas AKRA sebesar Rp14,62 triliun. (konrad)