STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia memproyeksikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dapat mencapai level 7.915 pada kuartal IV/2024. Prediksi ini didasarkan pada potensi kebijakan pemangkasan suku bunga oleh Bank Indonesia yang diperkirakan akan memperkuat daya beli masyarakat dan meningkatkan konsumsi rumah tangga.
Martha Christina, Head of Investment Information Mirae Asset, menjelaskan bahwa inflasi yang terkendali dan penurunan suku bunga akan menciptakan iklim investasi yang lebih kondusif. “Suku bunga yang lebih rendah akan meningkatkan kredit konsumsi dan berdampak positif pada beberapa sektor, termasuk sektor ritel,” ujar Martha dalam acara Media Day yang digelar Mirae Asset, Kamis (12/9/2024).
Martha menambahkan, sektor perbankan dan ritel menjadi dua sektor yang saat ini diperhatikan oleh Mirae Asset. Saham perbankan seperti BMRI, BBCA, dan BBRI masuk dalam daftar pilihan utama karena kinerja fundamental yang kuat.
Untuk sektor ritel, Martha optimistis bahwa konsumsi rumah tangga akan menguat pada kuartal IV/2024, didorong oleh peningkatan kepercayaan konsumen. “Segmen barang konsumsi, fashion, dan elektronik di sektor ritel diprediksi akan meraih keuntungan besar dari tren ini,” tambahnya.
Abyan Habib Yuntoharjo, Research Analyst Mirae Asset, juga menegaskan prospek cerah sektor ritel pada akhir tahun. Menurut Abyan, urbanisasi, adopsi teknologi digital, dan festive season di akhir tahun akan mendorong peningkatan daya beli masyarakat. Mirae Asset pun memberikan rekomendasi Overweight untuk sektor ritel, dengan saham pilihan seperti ACES dan MAPI yang diproyeksikan meraih keuntungan signifikan.
“Investor disarankan untuk mempertimbangkan saham-saham di sektor ritel karena mereka akan mendapat manfaat dari pemulihan ekonomi dan peningkatan konsumsi domestik,” jelas Abyan. Mirae Asset memberikan rekomendasi BUY untuk ACES dengan target harga (TP) Rp 1.100, dan MAPI dengan TP Rp 1.900.
Lebih lanjut, Mirae Asset menilai bahwa sektor ritel masih memiliki peluang pertumbuhan pendapatan double digit setelah pandemi COVID-19. Suku bunga yang lebih rendah dan momentum festive season pada kuartal IV/2024 diharapkan memberi dampak positif bagi sektor ini.
Selain itu, peningkatan populasi usia produktif dan konsumen muda dipandang sebagai pendorong pertumbuhan jangka panjang sektor ritel. Konsumen muda yang adaptif terhadap teknologi dan gaya hidup modern semakin mendorong adopsi e-commerce, mempercepat inovasi di kalangan peritel.