STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) berencana melakukan pembelian kembali saham (PKS) sebanyak-banyaknya 10% dari saham disetor Perseroan. Rencana PKS ini terlebih dahulu akan dimintakan persetujuan kepada pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) BBRI pada 13 Mei 2023.
Direksi ADRO dalam laporan keterbukaan informasi, Rabu (5/4), mengemukakan, dana yang disiapkan untuk pembelian kembali saham (PKS) sebesar Rp4 triliun. PKS ADRO dilakukan selama 18 bulan, sejak 12 Mei 2023 hingga 15 Mei 2024.
“Jika dana yang dialokasikan untuk pembelian kembali saham telah habis dan atau jumlah saham yang akan dibeli kembali telah terpenuhi, ADRO akan melakukan keterbukaan informasi terkait dengan penghentian pelaksanaan pembelian kembali saham,” tulis manajemen ADRO dalam keterangannya.
Menurut Direksi, PKS ADRO dilakukan pada harga yang lebih rendah atau sama dengan penutupan sebelumnya. Manajemen ADRO telah menunjuk salah satu perusahaan sekuritas untuk mengeksekusi PKS ini melalui Bursa Efek Indonesia.
PKS diharapkan dapat meningkatkan likuiditas perdagangan saham ADRO di bursa. Selain itu, Perseroan juga berharap agar PKS dapat memberikan tingkat pengembalian yang baik bagi pemegang saham serta meningkatkan kepercayaan investor sehingga harga saham Perseroan dapat mencerminkan fundamentalnya.
Pada perdagangan saham di BEI, Rabu (5/4), harga saham ADRO sebesar Rp3.040, turun Rp50 dibandingkan Rp3.050per unit, Selasa (4/4). Pada periode 30 Desember 2022 sampai dengan 4 April 2023, saham ADRO turun 20,77%