STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengimbau para pelaku pasar modal Indonesia untuk tetap optimistis. Ia memastikan transisi pemerintahan yang akan datang akan berjalan lancar.
Airlangga menegaskan bahwa penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 sudah melibatkan konsultasi dengan calon presiden terpilih, Prabowo Subianto. Hal ini, menurutnya, akan memberikan kepastian terhadap target pertumbuhan dan program-program unggulan yang sudah direncanakan.
“Kepada pasar modal kita tidak perlu khawatir karena proses transisi ke pemerintahan selanjutnya akan smooth,” ujar Airlangga, saat menghadiri pencatatan perdana saham PT Gunanusa Eramandiri Tbk (GUNA), di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (9/7/2024).
Ia juga menambahkan bahwa bursa saham tidak perlu menunggu dan melihat situasi. Sebaliknya, investor dianjurkan untuk segera beraksi dan mengambil peluang yang ada.
“Dalam penyusunan APBN 2025 sudah dikonsultasikan dengan Pak Prabowo, jadi tidak perlu khawatir dengan target pertumbuhan dan program-program unggulan karena sudah terakomodasi di dalamnya. Jadi, bursa tidak perlu wait and see, gaspol saja,” tandas Menko Airlangga.
Ia menjelaskan, perekonomian Indonesia pada Triwulan I-2024 tumbuh sebesar 5,11% (yoy). Pertumbuhan ini lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sejumlah lembaga rating internasional memberikan penilaian positif bahwa ketahanan ekonomi Indonesia tetap terjaga.
Sektor riil menunjukkan prospek yang baik. Angka PMI Manufaktur Indonesia tetap di level ekspansif selama 34 bulan berturut-turut. Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) tetap kuat dan Indeks Penjualan Riil (IPR) terus tumbuh. Ini menunjukkan aktivitas industri dan konsumsi Indonesia masih dalam kondisi baik.
“Kita patut bersyukur karena pada Triwulan I-2024, industri pengolahan masih tumbuh stabil sebesar 4,13%,” ungkap Airlangga.
Menurut dia, permintaan domestik dan luar negeri yang kuat mendorong pertumbuhan subsektor industri makanan dan minuman sebesar 5,87%. Ekspor dari subsektor ini mencapai US$9,18 miliar. Kontribusinya terhadap PDB industri non-migas sebesar 39,91% dan terhadap PDB nasional sebesar 6,97%.
“Negara mana yang bisa bertumbuh 5,11% dan mengalami inflasi rendah? Kita ada di top 5 dari negara-negara G20,” papar Menko Airlangga. Ia menambahkan bahwa perdagangan beberapa bulan terakhir positif. Sektor industri manufaktur dan rantai pasok Indonesia optimis, terutama industri makanan-minuman yang memiliki ekspor besar.
Di tengah kondisi ekonomi nasional yang stabil, Menko Airlangga mengapresiasi langkah  PT Gunanusa Eramandiri Tbk (GUNA) yang melantai di Bursa. Ia menilai, keputusan perusahaan yang bergerak di bidang makanan ringan olahan itu menjadi emiten merupakan langkah awal yang baik. GUNA diharapkan dapat menjadi perusahaan pengolahan makanan terdepan yang mampu bersaing di tingkat nasional maupun global. Selain itu, perusahaan juga diharapkan dapat memperlihatkan transparansi, efisiensi, dan akuntabilitas dalam setiap kegiatan operasional.