STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – AKURAT.CO, Pandemi Covid-19 yang telah berlangsung lebih dari dua tahun ini banyak merubah iklim pasar industri asuransi di Indonesia. Pertumbuhan ekonomi lesu, daya beli masyarakat pun ikut menurun sehingga berdampak pada kinerja industri asuransi. Sebagaimana bisnis pada umumnya, pandemi Covid-19 telah banyak membuat pelaku bisnis asuransi berguguran karena tak mampu bertahan.
Pelaku bisnis asuransi yang mampu melewati masa tersebut tentulah perusahaan dengan kinerja terbaik. Seperti berlakunya hukum alam, perusahaan yang masih bertahan (survive) di masa ini tentu adalah perusahaan asuransi terbaik (survival of the fittest).
Kendati demikian, pandemi Covid-19 yang mewabah di Indonesia dan ratusan negara lain ini juga membawa dampak positif bagi perusahaan asuransi yang mampu bertahan. Hal itu lantaran masyarakat pada akhirnya menyadari pentingnya perlindungan asuransi untuk memitigasi risiko kesehatan bagi setiap individu.
Makin baiknya kesadaran masyarakat atas perlindungan diri saat pandemi Covid- 19 ini kemudian menjadi katalis positif bagi pertumbuhan industri asuransi jiwa di kuartal II 2022.
Adapun berdasarkan catatan Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), aset industri asuransi mengalami pertumbuhan 13,2 persen pada kuartal II 2022 atau mencapai Rp 1.675,8 triliun. Untuk asuransi jiwa tumbuhnya 7,9 persen (Rp 559,5 triliun) dengan porsi 36 persen, sementara di asuransi umum porsinya 12 persen dan 7,2 persen tumbuhnya (Rp 196,6 triliun).
Sedangkan untuk reasuransi, lanjutnya, memiliki porsi 2 persen dengan pertumbuhan aset sebanyak 13,8 persen atau mencapai Rp 33,7 triliun.
Pertumbuhan juga dicatatkan oleh premi industri asuransi yang mencapai Rp 266 triliun atau tumbuh tipis 2,8 persen. Kemudian secara klaim, industri asuransi pada triwulan II juga mencatatkan kenaikan sebesar 13,8 persen dengan jumlah klaim mencapai Rp186,4 triliun.
Adapun per Juni 2022, AAUI mencatat sebanyak 71 perusahaan terdaftar sebagai perusahaan asuransi umum, lalu reasuransi berjumlah 7 perusahaan, sebanyak 155 pialang asuransi dan 41 perusahaan pialang reasuransi. Sedangkan untuk agen asuransi umum baru bersertifikat, terdapat penurunan dari 6.094 di 2021 menjadi 1.829 hingga pertengahan 2022.
Salah satu faktor penyebab penurunan agen asuransi ini karena adanya pandemi Covid-19. Namun banyak juga perusahaan asuransi yang mampu bertahan dan
perlahan bangkit seiring fase pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19 saat ini.
“Oleh karena itu, Akurat.co, sebagai salah satu portal media online yang telah terverifikasi dewan pers, mencoba memberikan apresiasi dan penghargaan bagi para insan asuransi melalui Golden Insurance Awards 2022,” jelas Pemimpin Umum AKURAT.CO, Afriadi saat konferensi pers di Hotel Fairmont, Jakarta, Kamis (13/10/2022).
Senada, Redaktur Ekonomi AKURAT.CO, Giyanto berharap acara ini mampu menjadi salah satu pemicu bangkitnya sektor asuransi yang diperkirakan mulai membaik di tahun ini dan meningkat di 2023 mendatang. Sebab, menurutnya, eksistensi perusahaan asuransi paska pandemi ini tidak lepas dari kinerja yang terbaik, startegi yang cemerlang serta proses adaptasi yang tidak mudah. Oleh sebab itu, sudah selayaknya pancapaian tersebut diapresiasi.
“Apresiasi dan penghargaan tersebut bertujuan untuk menyemangati pelaku bisnis asuransi agar terus berkembang dan beradaptasi dengan iklim pasar yang semakin kompetitif dan inovatif,” imbuh Giyanto.
Diselenggarakan secara offline dan online pada Jumat 25 November 2022 mendatang, Golden Insurance Awards 2022 merupakan ajang bergengsi untuk industri asuransi.