STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Manajemen PT Global Digital Niaga Tbk atau Blibli (IDX:BELI) mengumumkan, pihaknya telah membayar utang senilai Rp2,75 triliun ke PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). Pembayaran utang kepada BBCA menggunakan dana hasil penjualan saham Perseroan ke publik melalui mekanisme penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO).
Eric Winata, Sekretaris Perusahaan BELI dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia Rabu (7/12) mengatakan , Perseroan memiliki plafon pinjaman Rp4 triliun untuk fasilitas time loan revolving uncommitted dan Rp25 miliar untuk fasilitas kredit multi yang terdiri dari bank garansi dan surat kredit yang berdokumen dalam negeri.
Menurut Eric, pinjaman ini memiliki tingkat bunga JIBOR 1 bulan ditambah persen margin yang dihitung dari jumlah fasilitas time loan revolving yang telah ditarik dan belum dibayar kembali oleh BELI. Emiten berkode saham BELI ini menggunakan pinjaman dari BBCA untuk pembiayaan atas aktivitas operasional dan investasi BELI.
Eric menjelaskan, nilai pinjaman terutang per keterbukaan informasi pada tanggal prospektus final penawaran umum diterbitkan adalah sebesar Rp2,9 triliun. “Jumlah pinjaman sebagaimana tersebut di atas yang dilunasi dengan dana hasil penawaran umum sebesar Rp2,75 triliun. Jumlah sisa pinjaman yang dilunasi dengan dana internal perseroan sebesar Rp150 miliar,” kata Eric.
Pembayaran utang tersebut, lanjut Eric, menyebabkan berkurangnya kewajiban keuangan BELI. BELI melakukan penawaran umum perdana saham atau IPO sebesar Rp8 triliun. Dana sebesar Rp5,5 triliun akan digunakan BELI untuk melunasi utang kepada PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) sebesar Rp2,75 triliun, dan ke PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) senilai Rp2,75 triliun. Adapun sisa dana IPO akan digunakan BELI dan entitas anak untuk modal kerja mendukung kegiatan usaha utama dan pengembangan usaha perseroan.