STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menghadapi berbagai tantangan untuk mencapai target-targetnya di tahun 2024. Direktur Utama BEI, Iman Rachman, mengungkapkan bahwa beberapa asumsi yang digunakan untuk perencanaan pendapatan belum sepenuhnya tercapai. Rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) yang ditargetkan Rp12,25 triliun tahun ini hanya mencapai Rp12,1 triliun.
Namun, Iman menambahkan bahwa beberapa aspek justru menunjukkan hasil positif, seperti target penawaran umum perdana (IPO) dan penggalangan dana. Meski demikian, tantangan tetap ada, terutama terkait dengan kondisi fundamental Indonesia yang tidak mengalami perubahan signifikan.
Salah satu tantangan utama yang dihadapi BEI adalah pemilu. Selama periode pemilu hingga Februari, investor cenderung mengambil sikap wait and see. Setelah penetapan calon presiden pada bulan Maret, transaksi mengalami peningkatan signifikan. Namun, secara global, setidaknya 64 negara akan mengadakan pemilu di tahun 2024, termasuk AS, India, Rusia, dan Indonesia. Hal ini mempengaruhi sikap investor yang menunggu kepastian politik.
Selain pemilu, perlambatan ekonomi global dan inflasi juga menjadi tantangan besar. Beberapa negara, seperti AS, belum mencapai target inflasi yang diinginkan sebesar 2%, dan masih berada di angka 3%. Akibatnya, suku bunga tinggi dari Federal Reserve (Fed) diperkirakan akan tetap berlangsung. Kondisi ini membuat investor mencari produk investasi dengan return yang lebih tinggi di negara lain.
Tantangan ketiga adalah perlambatan pertumbuhan ekonomi Tiongkok. Isu sektor properti di China, yang kontribusinya mencapai 30% dari Produk Domestik Bruto (PDB), juga menjadi perhatian. Masalah ini berdampak pada perekonomian global dan mempengaruhi target BEI di tahun 2024.
Iman menegaskan bahwa tantangan ini lebih banyak berasal dari faktor global yang mempengaruhi pencapaian target BEI di tahun depan. “Tantangan BEI untuk mencapai target-target 2024 memang berat, tetapi kami optimis dengan berbagai strategi yang telah disiapkan,” ujar Iman, di Jakarta, Rabu (26/6/2024).