STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan, pada Desember 2022 Indonesia mengalami inflasi year on year (YOY) sebesar 5,51%. Inflasi YOY tertinggi terjadi di Kotabaru sebesar 8,65% dan terendah terjadi di Sorong sebesar 3,25%.
Menurut siaran pers BPS, Senin (2/1), inflasi terjadi karena kenaikan harga. Ini ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, antara lain kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 5,83%; kelompok pakaian dan alas kaki 1,40%; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 3,78%, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 4,86%; kelompok kesehatan 2,87%.
Sementara inflasi Desember 2022 sebesar 0,66% secara bulanan (month to month/mtm). Inflasi Desember 2022 disumbang oleh makanan, minuman, dan tembakau. Sementara penyumbang utama inflasi tahunan di antaranya adalah komoditas bensin, bahan bakar rumah tangga, dan tarif angkutan udara.
Inflasi Desember sebesar 0,66% merupakan inflasi musiman. Itu karena adanya peningkatan permintaan akibat liburan sekolah, Natal dan Tahun baru. Ini adalah siklus bulanan. Jika dilihat dalam empat bulan terakhir, inflasi Desember 2022 merupakan yang tertinggi.