STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) akan menerbitkan surat utang senilai total US$900 juta. Penerbitan surat utang ini dilaksanakan dalam jangka waktu 12 bulan sejak rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) TBIG yang dijadwalkan pada 30 Mei 2024.
Dalam prospektus rencana penawaran umum surat utang yang diumumkan kepada investor di Jakarta, Selasa (23/4/2024) disebutkan, surat utang yang akan dicatatkan di Singapore Stock Exchange (SGX-ST) itu memiliki tenor sepuluh tahun dengan bunga maksimal 8% per tahun. Adapun pembayaran bunga akan dilakukan setiap enam bulan atau periode lain yang disetujui RUPS.
Menurut Direksi, dana hasil penerbitan surat utang tersebut, setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, digunakan untuk membayar pokok dan atau bunga utang Perseroan dan kelompok entitas anak yang akan jatuh tempo. Selain itu, dana tersebut juga untuk membiayai ekspansi usaha dan kegiatan umum Perseroan.
Menurut Direksi, jumlah pokok surat utang yang akan diterbitkan ini lebih dari 50% atau sekitar 112,4% dari ekuitas TBIG yang mencapai Rp12,36 triliun per Desember 2023. Dengan demikian, penerbitan surat utang ini tergolong transaksi material sehingga perlu mendapatkan persetujuan pemegang saham Perseroan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPSLB) TBIG pada 30 Mei 2024.
TBIG membukukan laba sebesar Rp1,56 triliun pada 2023, turun 4,72% jika dibandingkan Rp1,63 triliun pada tahun 2022. Kendati laba turun, pendapatan TBIG naik 1,78% menjadi Rp6,64 triliun pada 2023, dari Rp6,52 triliun pada 2022.
Total aset TBIG per Desember 2023 sebesar Rp46,96 triliun , naik 8,87% dari Rp43,13 triliun per 31 Desember 2022. Jumlah liabilitas dan ekuitas Perseroan per Desember 2023, masing-masing Rp34,60 triliun dan Rp12,38 triliun. (konrad)