STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Bursa Efek Indonesia (BEI) baru saja mengeluarkan peringatan yang penting bagi investor. Dua saham, yaitu PT Sarana Mitra Luas Tbk (SMIL) dan PT Habco Trans Maritima Tbk (HATM), menunjukkan tanda-tanda transaksi yang tidak wajar. Hal ini dikenal sebagai Unusual Market Activity (UMA) yang mencerminkan perilaku perdagangan yang tidak biasa.
Menurut Yulianto Aji Sadono, Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, pengumuman ini bukan berarti ada pelanggaran hukum. “Pengumuman Unusual Market Activity (UMA) tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal.,” ujarnya, dalam keterbukaan informasi di Jakarta, dikutip Jumat (18/10/2024).
Informasi terbaru mengenai SMIL, diperoleh pada 16 Oktober 2024. Menariknya, BEI sudah memberikan peringatan UMA untuk saham SMIL sejak 22 Februari 2024. Ini menunjukkan bahwa pengawasan terhadap saham ini sudah berlangsung cukup lama.
Yulianto mengingatkan pentingnya kehati-hatian bagi para investor. Ia berharap investor memperhatikan jawaban dari perusahaan terkait atas permintaan konfirmasi yang BEI ajukan.
Investor juga dianjurkan untuk memperhatikan kinerja perusahaan dan keterbukaan informasinya. Investor sebaiknya mengevaluasi rencana corporate action perusahaan yang belum mendapatkan persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). “Mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi,” tambah Yulianto.
Saham HATM juga menjadi sorotan. Informasi terakhir yang dirilis pada 11 Oktober 2024 menunjukkan bahwa saham ini juga mengalami pola transaksi yang tidak biasa terkait dengan transaksi material tanpa persetujuan RUPS. “Perlu kami sampaikan bahwa Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini,” imbuh Yulianto.
Mengutip data RTI, pada penutupan perdagangan Kamis (17/10/2024), harga saham SMIL turun Rp2 atau 0,89% menjadi Rp222 per unit. Volume perdagangan saham SMIL di Pasar Reguler BEI mencapai 221,14 juta unit senilai Rp48,39 miliar. Adapun frekuensi transaksi tercatat mencapai 1.630 kali.
Sementara itu, pada hari yang sama, harga saham HATM merosot Rp6 atau 2,26% menjadi Rp260 per unit. Volume perdagangan saham HATM di Pasar Reguler BEI tercatat sebesar 44,08 juta unit senilai Rp11,59 miliar. Sedangkan frekuensi perdagangan sebesar 2.306 kali.
Bagi investor yang ingin mengetahui lebih lanjut, semua informasi terkait emiten dapat diakses melalui website resmi Bursa Efek Indonesia di http://www.idx.co.id. Para investor disarankan untuk selalu mengikuti perkembangan terbaru dan tetap waspada terhadap potensi risiko dalam berinvestasi.