STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Data perdagangan BEI selama periode tanggal 20 sampai dengan 24 Maret 2023 ditutup bervariasi. Peningkatan terjadi pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar 1,26% pada posisi 6.762,254 dari posisi 6.678,237 pada pekan lalu. Kemudian, kapitalisasi pasar Bursa mengalami kenaikan sebesar 1,18% atau sebesar Rp9.390,840 triliun dari Rp9.281,293 triliun pada penutupan pekan lalu.
Namun, rata-rata volume transaksi harian Bursa selama sepekan turun sebesar 25,45% menjadi 17,262 miliar saham dari 23,155 miliar saham pada pekan sebelumnya. Begitu juga dengan rata-rata nilai transaksi harian Bursa mengalami penurunan sebesar 17,90% menjadi Rp10,335 triliun dari Rp12,589 triliun pada pekan sebelumnya. Setali tiga uang, rata-rata frekuensi transaksi harian Bursa berkurang sebesar 4,64% menjadi 1.224.863 dari 1.284.405 transaksi pada sepekan sebelumnya.
Investor asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp207,1 miliar. Adapun sepanjang tahun 2023 investor asing membukukan nilai beli bersih sebesar Rp3,652 triliun.
Sementara itu, pada Jumat (24/3), Obligasi Berkelanjutan III Protelindo Tahap II Tahun 2023 yang diterbitkan oleh PT Profesional Telekomunikasi Indonesia mulai dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan nilai nominal sebesar Rp2.906.500.000.000,00. Hasil pemeringkatan dari PT Fitch Ratings Indonesia untuk Obligasi Berkelanjutan III Protelindo Tahap II Tahun 2023 adalah AAA(idn) (Triple A). Bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini adalah PT Bank Permata Tbk.
Total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun 2023 adalah 20 emisi dari 19 emiten senilai Rp25,43 triliun. Dengan pencatatan ini maka total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 520 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp450,38 triliun dan US$47,5 juta, diterbitkan oleh 127 emiten. Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 188 seri dengan nilai nominal Rp5.468,00 triliun dan USS452,11 juta. EBA sebanyak 8 emisi senilai Rp3,27 triliun.