STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Harga minyak mentah dunia kembali mengalami penurunan pada sesi penutupan perdagangan Kamis (28/12/2023) waktu setempat atau Jumat pagi (29/12/2023) WIB. Anjloknya harga komoditas ini dipicu oleh semakin kondusifnya situasi di Laut Merah..
Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Februari 2024 ditutup tergelincir US$2,34 atau sekitar 3,2% menjadi US$71,77 per barel di New York Mercantile Exchange.
Adapun harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Februari 2024 terjatuh 1,3% mencapai US$78,39 per barel di London ICE Futures Exchange. Kontrak minyak mentah Brent tersebut berakhir pada Jumat.
Penurunan harga minyak dunia tampaknya dipengaruhi oleh langkah perusahaan pengapalan Denmark, Maersk, yang mengembalikan sebagian besar rute kapal kontainer antara Asia dan Eropa melalui Terusan Suez. Perusahaan pengapalan Perancis, CMA CGM, juga ikut meningkatkan jumlah kapal yang melintasi terusan tersebut.
Meskipun demikian, penurunan harga minyak dunia terbatasi oleh data cadangan minyak mentah Amerika Serikat yang turun sebesar 7,1 juta barel pada pekan yang berakhir 22 Desember. Laporan dari Energy Information Administration (EIA) mengungkapkan angka yang melampaui perkiraan analis sebelumnya yang memproyeksikan penurunan sebesar 2,7 juta barel.
Kondisi ini menimbulkan pro dan kontra terkait arah pergerakan harga minyak dunia ke depan, dengan perhatian terfokus pada faktor geopolitik dan kelangsungan kondisi di Laut Merah. Para pelaku pasar sedang memantau perkembangan ini untuk memahami dampaknya pada ekonomi global dan sektor energi.