STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Kinerja keuangan PT Golden Eagle Energy Tbk (SMMT) kurang menggembirakan sepanjang tahun lalu. Ini tergambar dari laporan keuangan tahun 2024 yang dirilis Perseroan pada hari ini. Sejumla pos keuangan penting SMMT tercatat mengalami penurunan yang cukup signifikan.
Laba bersih SMMT anjlok 86,15% menjadi Rp33,83 miliar (Rp10,74 per saham) pada 2024, anjlok 34,16% jika dibandingkan Rp244,43 miliar (Rp77,60 per saham) pada 2023.
Anjloknya laba SMMT, menurut laporan keuangan per Desember 2024 yang dipublikasikan Jumat (28/2/2025) disebabkan antara lain oleh  penjualan bersih Perseroan yang turun 19,61% menjadi Rp816,95 miliar pada 2024, dari Rp1,02 triliun pada periode sama tahun 2023.
Selain dipicu oleh turunnya penjualan, kemerosotan laba SMMT juga disebabkan oleh anjloknya bagian laba neto entitas asosiasi sebesar 83,12%, dari Rp185,65 miliar pada tahun 2023, menjadi hanya Rp31,33 miliar pada tahun 2024.
Memang, manajemen berhasil menekan turun beban pokok penjualan SMMT sebesar 7,88% menjadi Rp772,72 miliar, dari Rp838,89 miliar tahun 2023. Begitu juga beban umum, administrasi, dan penjualan berkurang 42,07% menjadi Rp38,69 miliar, dari Rp66,8 miliar pada tahun 2023. Adapun beban pajak SMMT turun 72,77%, dari Rp12,81 miliar menjadi Rp3,48 miliar pada tahun 2024.
Akan tetapi, penurunan berbagai beban operasional di atas ternyata belum mampu mendorong kinerja keuangan SMMT ke level lebih tinggi. Sebaliknya, laba sebelum pajak emiten pertambangan batubara dan jasa terkait dengan aset sebesar Rp1,28 triliun per Desember 2024 itu anjlok 86,06% menjadi Rp39,04 miliar pada 2024 dibandingkan Rp280,05 miliar pada tahun 2023. (konrad)