STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Harga minyak dunia kembali merosot tajam pada penutupan perdagangan Selasa (4/6/2024) waktu setempat atau Rabu pagi (5/6/2024) WIB. Minyak mentah AS turun lebih dari 1%, memperpanjang tren penurunan yang telah menghapus sebagian besar keuntungan tahun ini. Penurunan ini terjadi setelah OPEC+ mengumumkan rencana untuk meningkatkan produksi mulai Oktober.
Mengutip CNBC International, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli susut 97 sen atau 1,31% menjadi US$73,25 per barel, di New York Mercantile Exchange.
Adapun harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Agustus 2024, tergelincir 84 sen atau 1,07% menjadi US$77,52 per barel, di London ICE Futures Exchange.
Minyak mentah AS dan patokan global Brent mencapai titik terendah dalam empat bulan di awal sesi. Minyak mentah AS telah turun selama lima sesi berturut-turut, dengan kontrak Juli jatuh 3,6% pada hari Senin setelah pertemuan OPEC+ akhir pekan lalu.
Secara mengejutkan, delapan produsen yang dipimpin oleh Arab Saudi dan Rusia mengumumkan rencana rinci untuk secara bertahap menghapus pemotongan produksi sebesar 2,2 juta barel per hari dari Oktober 2024 hingga September 2025. Ini berarti pasokan minyak akan mulai meningkat pada kuartal keempat tahun 2024.
Menurut Tamas Varga, analis di broker minyak PVM, reaksi pasar sangat mengecewakan bagi produsen minyak, tetapi memberikan kebahagiaan bagi konsumen. Varga menjelaskan bahwa pengumuman pembalikan bertahap pemotongan sukarela adalah penyebab utama penurunan harga yang tajam.
Namun, Varga juga mencatat bahwa penurunan harga ini mungkin terbatas, selama permintaan bensin musim panas tidak mengecewakan. Penurunan harga minyak ini juga diharapkan dapat membantu meredakan tekanan inflasi global.
Selain itu, sebagian dari penurunan harga minyak juga terkait dengan kekhawatiran tentang pertumbuhan ekonomi. Pada hari Senin, sebuah laporan menunjukkan bahwa sektor manufaktur AS sedang mengalami kontraksi.