Kamis, Januari 16, 2025
30.2 C
Jakarta

Harga Minyak Dunia Menguat di Tengah Indikasi Suku Bunga AS yang Stabil

STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Harga minyak dunia kembali menguat pada penutupan perdagangan Rabu (21/2/2024) waktu setempat atau Kamis pagi (22/2/2024) WIB. ini seiring indikasi dari pejabat Federal Reserve bahwa suku bunga kemungkinan telah mencapai puncaknya.

Mengutip CNBC International, harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman April 2024 ditutup naik sebesar 87 sen, atau 1,13%, menjadi US$77,91 per barel di New York Mercantile Exchange.

Adapun harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman April 2024 berakhir mendaki 69 sen, atau 0,84%, menjadi US$83,03 per barel di London ICE Futures Exchange.

Berdasarkan risalah pertemuan kebijakan bulan Januari yang dirilis pada hari Rabu, pejabat Federal Reserve (The Fed) sepakat bahwa suku bunga kemungkinan telah mencapai puncaknya. Petinggi The Fed juga umumnya setuju bahwa suku bunga seharusnya tidak dipangkas sampai ada kepastian lebih lanjut bahwa inflasi sudah terkendali.

Pasar telah mengubah ekspektasinya tentang kapan Federal Reserve akan menurunkan suku bunga karena inflasi masih tetap tinggi di Amerika Serikat (AS). Pemangkasan pertama sekarang diperkirakan akan terjadi pada bulan Juni yang sebelumnya diprediksi Maret atau Mei. Suku bunga yang lebih rendah biasanya merangsang pertumbuhan ekonomi, yang pada gilirannya menguatkan permintaan minyak mentah.

Harga minyak mentah AS dan patokan globalnya mengalami penurunan lebih dari 1% pada hari Selasa. Ini karena para pedagang mengambil keuntungan setelah pasar minyak mengalami reli pekan lalu saat Timur Tengah sekali lagi tampaknya berada di ambang konflik yang lebih luas.

Reli harga minyak terjadi pekan lalu akibat konflik di Timur Tengah usai Israel melancarkan serangan di Lebanon dan bersumpah untuk melanjutkan serangan di Gaza hingga ke kota selatan Rafah. Pasar pada umumnya mengabaikan inflasi yang tetap tinggi di AS dan proyeksi permintaan yang kurang baik dari Badan Energi Internasional.

Serangan militan Houthi pada hari Senin terhadap kapal kargo lain di selat Bab el-Mandeb memaksa kru kapal untuk meninggalkannya. Militan yang bersekutu dengan Iran mengklaim telah menyebabkan “kerusakan yang menghancurkan” pada kapal tersebut.

Serangan tersebut menyoroti ancaman yang berkelanjutan terhadap kapal komersial di Laut Merah, yang telah memaksa raksasa pengiriman seperti Maersk untuk mengalihkan rute pengiriman melalui Tanjung Harapan di Afrika.

“Tidak bisa dipungkiri bahwa serangan Houthi terhadap kapal kargo semakin intensif di Laut Merah dan sekitar Teluk Aden,” tulis Varga dalam catatan kepada kliennya pada hari Selasa.

“Harga minyak turun kemarin sebagai hari koreksi yang terinspirasi oleh kurangnya berita konflik tambahan dari titik-titik konflik di dunia ketika pasar harus berkonsentrasi pada apa yang mengganggu dunia makro,” tulis John Evans, seorang analis di pialang minyak PVM, dalam catatan pada hari Rabu.

Artikel Terkait

Harga Emas Melonjak Tajam! Data Inflasi AS Buka Peluang Pemangkasan Suku Bunga Federal Reserve

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia melonjak signifikan pada penutupan...

Harga Minyak Naik Pesat! Sanksi Rusia dan Stok AS Jadi Pemicunya

STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Harga minyak mentah dunia naik lebih...

Harga Emas Naik Tipis! Investor Berharap The Fed Turunkan Suku Bunga

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia mencatat kenaikan tipis pada...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Anda tidak dapat copy content di situs ini