STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Bursa Saham Wall Street berakhir beragam pada penutupan perdagangan Rabu (21/2/2024) waktu setempat atau Kamis pagi (22/2/2024). Dari ketiga indeks utama di Bursa Saham Amerika Serikat (AS) tersebut, Nasdaq satu-satunya yang mengalami kejatuhan.
Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) di Bursa Efek New York, AS ditutup dengan kenaikan sebesar 48,44 poin atau sekitar 0,13%, mencapai 38.612,24. Demikian pula dengan indeks S&P 500 (SPX), menguat sebesar 6,29 poin atau sekitar 0,13%, menjadi 4.981,80. Sebaliknya, indeks komposit Nasdaq (IXIC), anjlok 49,91 poin atau sekitar 0,32%, menjadi 15.580,87.
Penurunan pada indeks komposit Nasdaq ini dipicu oleh peningkatan imbal hasil obligasi AS. Hal ini terjadi setelah risalah pertemuan Federal Reserve bulan Januari menunjukkan keengganan para pejabat The Fed untuk memangkas suku bunga dalam waktu dekat. Sebagai akibatnya, para pelaku pasar mulai meyakini bahwa The Fed hanya akan memangkas suku bunga sebesar 91,5 basis poin, yang merupakan penurunan dari proyeksi sebelumnya sebesar 150 basis poin pada awal tahun ini.
Peningkatan imbal hasil obligasi AS menjadi faktor utama yang menekan kinerja indeks komposit Nasdaq. Investor menjadi was-was akan prospek kebijakan moneter yang lebih konservatif dari The Fed. Dengan demikian, kalangan pemodal tersebut mengalihkan portofolio investasi mereka. Ini menyebabkan terjadinya pelemahan pada saham-saham di sektor teknologi dan pertumbuhan.