Kamis, Maret 20, 2025
26.7 C
Jakarta

Harga Minyak Kembali Anjlok di Tengah Kabar Perundingan Damai Rusia dan Ukraina!

STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Harga minyak mentah dunia kembali bergejolak pada penutupan perdagangan Kamis (13/2/2025) waktu setempat atau Jumat pagi (14/2/2025) WIB. Sebelumnya, harga sempat turun lebih dari 1% di awal sesi. Tekanan utama datang dari potensi kesepakatan damai antara Rusia dan Ukraina, yang membuat harga minyak terus melemah.

Mengutip CNBC International, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) turun 0,11% atau 8 sen menjadi US$71,29 per barel, di New York Mercantile Exchange.

Adapun harga minyak mentah berjangka Brent, melemah 0,21% atau 16 sen mencapai US$75,02 per barel, di London ICE Futures Exchange.

Pasar minyak sempat mengalami tekanan besar setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan rencana tarif timbal balik untuk negara-negara yang mengenakan bea impor terhadap produk AS. Namun, investor kembali optimis setelah muncul kabar bahwa penerapan tarif ini mungkin akan ditunda hingga kuartal II 2025 untuk memberi ruang negosiasi.

Menurut Phil Flynn, analis senior di Price Futures Group, pemulihan harga minyak terjadi karena pasar bereaksi terhadap kabar penundaan tarif. Hal ini memberi waktu bagi negosiasi yang bisa meredakan ketegangan perdagangan global.

Namun, tekanan terhadap harga minyak belum sepenuhnya mereda. Pada Rabu, harga Brent dan WTI anjlok lebih dari 2% setelah Trump mengklaim bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyatakan keinginan untuk mengakhiri perang. Trump bahkan telah memerintahkan pejabat AS untuk segera memulai pembicaraan damai.

Analis UBS Giovanni Staunovo menilai perubahan harga minyak dalam 24 jam terakhir disebabkan oleh pergeseran sentimen dari kekhawatiran pasokan ke ekspektasi bahwa pasokan minyak akan cukup. Beberapa pelaku pasar bahkan memperkirakan ekspor energi Rusia bisa meningkat jika ditemukan cara untuk menghindari sanksi terbaru AS.

Badan Energi Internasional (IEA) melaporkan produksi minyak Rusia naik sedikit bulan lalu. Jika Rusia berhasil mengakali sanksi terbaru, ekspor minyaknya kemungkinan tetap stabil, yang bisa semakin menekan harga di pasar global.

Selain kabar damai Rusia-Ukraina, data stok minyak AS juga menjadi faktor utama yang menekan harga. Data dari Energy Information Administration (EIA) menunjukkan persediaan minyak mentah AS meningkat lebih dari perkiraan pekan lalu.

Sementara itu, inflasi AS yang lebih tinggi dari ekspektasi juga membuat pasar waspada. Kenaikan inflasi bisa mendorong Federal Reserve untuk lebih berhati-hati dalam memangkas suku bunga pada 2025, yang berpotensi memperlambat permintaan minyak.

Analis ANZ menilai bahwa harga minyak turun karena ekspektasi bahwa risiko gangguan pasokan akan berkurang jika perang Rusia-Ukraina benar-benar berakhir. Namun, selama belum ada kesepakatan final, volatilitas di pasar minyak masih akan terus berlanjut.

Artikel Terkait

Emas Cetak Rekor Baru! Ketegangan di Gaza dan Tarif Trump Jadi Pemicu!

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia kembali mencetak rekor baru...

Harga Minyak Turun, Pasar Menanti Hasil Pembicaraan Trump dan Putin

STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Harga minyak melemah sekitar 1% pada...

Harga Emas Stabil di Sekitar US$3.000, Pasar Menanti Keputusan The Fed

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia bertahan stabil pada penutupan...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Anda tidak dapat copy content di situs ini