Kamis, Maret 20, 2025
26.7 C
Jakarta

Harga Emas Naik di Tengah Kekhawatiran soal Rencana Tarif Trump

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia kembali menguat pada penutupan perdagangan Kamis (13/2/2025) waktu setempat, atau Jumat pagi (14/2/2025) WIB. Kenaikan harga logam mulia ini terjadi setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan rencana tarif balasan bagi negara-negara yang mengenakan bea masuk pada produk AS. Kebijakan ini memicu kekhawatiran pasar global, membuat investor beralih ke aset aman seperti emas.

Mengutip CNBC International, harga emas spot tercatat naik 0,4% menjadi US$2.915,76 per ons, mendekati rekor tertinggi US$2.942,70 yang tercapai pada Selasa. Sementara itu, emas berjangka AS naik 0,6% dan ditutup di US$2.945,40 per ons.

Trump menyampaikan peta jalan penerapan tarif timbal balik pada Kamis. Rencana ini semakin menambah ketidakpastian ekonomi global dan menekan pasar keuangan.

Selain faktor politik, data ekonomi AS juga berpengaruh pada harga emas. Indeks harga produsen (PPI) Januari menunjukkan kenaikan signifikan, menandakan inflasi masih tinggi. Kondisi ini memperkuat spekulasi bahwa Federal Reserve kemungkinan menunda pemangkasan suku bunga hingga paruh kedua tahun ini.

“Faktor utama yang menggerakkan harga emas saat ini adalah ketidakpastian politik dan dampaknya terhadap ekonomi,” kata Jeffrey Christian, Managing Partner di CPM Group. Menurutnya, meskipun data inflasi bersifat netral, kebijakan Trump lebih berpengaruh terhadap pergerakan pasar emas.

Sementara itu, Ketua The Fed Jerome Powell dalam rapat dengar pendapat di Kongres menegaskan bahwa bank sentral tidak terburu-buru memangkas suku bunga. Pernyataan ini semakin memperkuat ekspektasi bahwa kebijakan moneter AS masih akan ketat dalam waktu dekat.

Bob Haberkorn, analis senior di RJO Futures, menilai bahwa meskipun ada tekanan dari data inflasi dan pidato Powell, sentimen pasar emas tetap positif. “Investor justru memanfaatkan kesempatan ini untuk membeli emas saat harga turun,” ujarnya.

Di sisi lain, indeks dolar AS turun 0,5%, membuat harga emas dalam dolar lebih murah bagi pembeli di luar negeri. Pelemahan dolar ini turut mendorong kenaikan harga emas global.

Namun, kenaikan harga emas berdampak pada permintaan perhiasan. Di India, permintaan emas untuk musim pernikahan mulai melemah. Sementara itu, di China, pedagang emas menawarkan diskon untuk menarik pembeli.

Di pasar logam lainnya, perak turun 0,2% ke US$32,15 per ons. Platinum melemah 0,1% ke US$991,25 per ons, sedangkan paladium justru naik 1,6% ke US$989,50 per ons.

Artikel Terkait

Emas Cetak Rekor Baru! Ketegangan di Gaza dan Tarif Trump Jadi Pemicu!

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia kembali mencetak rekor baru...

Harga Minyak Turun, Pasar Menanti Hasil Pembicaraan Trump dan Putin

STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Harga minyak melemah sekitar 1% pada...

Harga Emas Stabil di Sekitar US$3.000, Pasar Menanti Keputusan The Fed

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia bertahan stabil pada penutupan...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Anda tidak dapat copy content di situs ini