STOCKWATCH.ID (JAKARTA) — Edwin Sebayang, pengamat Pasar Modal, dalam risetnya di Jakarta, Senin (4/7) mengatakan, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) berpotensi rebound. Pada perdagangan hari ini, ia memproyeksikan IHSG akan bergerak pada kisaran antara 6.733 –6.898 poin.
Menurut Edwin, selama seminggu lalu, IHSG telah melemah sebesar 3.53%. Sehingga, jika dihitung secara year to date (YTD), IHSG hanya menguat sekitar 3.23%. Padahal, dua pekan lalu, IHSG masih mampu menguat sebesar 7.01% YTD. Kondisi pelemahan IHSG pada pekan lalu disertai dengan net sell investor asing yang cukup besar sekitar Rp3.89 triliun.
Adapun peluang rebound IHSG pada hari ini, demikian Edwin, antara lain ditopang oleh naiknya Indeks DJIA sebesar 1.05%. Selain itu, melambungnya harga beberapa komoditas ikut berkontribusi terhadap rebound-nya IHSG.
Untuk diketahui, komoditas yang mengalami peningkatan harga antara lain adalah WTI Crude Oil sebesar 2.55%, coal 1.64% dan gold +0.31%. Kenaikan ini terhadi di tengah kembali turunnya yield obligasi AS tenor 10 tahun menjadi di bawah level 2.9%. Sedangkan yield obligasi Indonesia tenor 10 tahun merosot menjadi di bawah level 7.36%.
Dilain pihak, Edwin mengingatkan para investor agar mewaspadai potensi terjadinya aksi profit taking, terutama pada saham berbasis beberapa komoditas. Itu seperti komoditas nikel yang dihari kedua telah turun sebesar 3.96%, timah turun dihari kedua sebesar 1.21% serta CPO turun sebesar 4.05%. Ini terjadi di tengah melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang mendekati level Rp15,000 per dolar AS.
Untuk perdagangan saham hari ini, Edwin merekomendasikan ‘beli‛ saham PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR), PT Kalbe Farma (Persero) Tbk (KLBF), PT Japfa Tbk (JPFA), PT Uniliver Indonesia Tbk (UNVR), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL),PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES), PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) dan PT Siloam Internasional Hospitals Tbk (SILO).
“Sell saham ANTM, INCO, TINS,” ujar Edwin.