STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Indonesia terus meningkatkan kerjasama ekosistem industri electric vehicle (EV) dan memperluas akses fasilitas untuk masuk ke pasar EV Amerika Serikat. Hal ini disampaikan Presiden RI, Joko Widodo melalui Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani Indrawati saat menerima kunjungan US ASEAN Bisnis Council, belum lama ini.
Sri Mulyani menyampaikan, pertemuan tersebut membahas berbagai kerjasama di bidang investasi dan hubungan perdagangan antara Amerika Serikat dan Indonesia.
“Pertama, mengenai bagaimana Indonesia meningkatkan ekosistem dari industri electric vehicle atau mobil listrik yang memang Indonesia memiliki sumber daya mineral yang sangat besar. Kedua, bagaimana Indonesia bisa juga mendapatkan fasilitas untuk masuk di dalam pasar electric vehicle di Amerika Serikat dan bagaimana kita bisa meningkatkan peranan dan juga kemampuan untuk menarik investasi,” kata Sri Mulyani, dikutip di situs web setkab.go.id, Selasa (30/5).
Menurut Sri Mulyani, Presiden menyampaikan bahwa Indonesia akan terus melakukan transformasi ekonomi, baik di bidang hilirisasi. “Dan memperkuat ekosistem industri listrik EV dan juga dari sisi suistainable energy, termasuk energi transisi dan juga untuk terus mendukung pembangunan IKN,” ujarnya.
Selain itu, Menkeu mengatakan, Presiden dan sejumlah perusahaan di bidang industri energi membahas mengenai isu perubahan iklim dan pentingnya teknologi carbon capture. Pemerintah Indonesia pun akan mematuhi komitmen dalam menghadapi perubahan iklim.
“Sekarang concern mengenai climate change di mana teknologi carbon capture menjadi penting. Pemerintah akan terus mendukung kebijakan-kebijakan untuk kemandirian dan ketahanan energi di Indonesia dan sekaligus juga comply atau patuh terhadap komitmen climate change di Indonesia,” ujar Menkeu.
Terkait dengan ekonomi digital, Menkeu menyampaikan bahwa pemerintah Indonesia akan terus meningkatkan komunikasi mengenai pola perdagangan, mulai dari sisi pelayanan hingga sisi keamanan.
“Kita akan terus meningkatkan komunikasi bagaimana pola perdagangan di mana digital economy makin mendominasi, perlu diimbangi di satu sisi pelayanan yang baik dan juga pelayanan yang makin cepat, namun di sisi lain juga keamanan dan dari sisi integritasnya,” tuturnya.
Lebih lanjut, Menkeu mengatakan, Presiden Jokowi menekankan bahwa Indonesia sebagai negara di dalam pusat pergolakan geopolitik perlu untuk melakukan kolaborasi dan kerja sama global dengan semua pihak. “Ini sesuai dengan tujuan kita untuk terus meningkatkan ekonomi kita, kemandirian ekonomi kita, dan pada saat yang sama kerja sama di antara berbagai negara di dunia,” tutur Menkeu