STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Hingga 14 Oktober 2022, total jumlah investor Pasar Modal mencapai 9,87 juta, atau naik31,85% dibandingkan 7,49 juta pada periode yang sama tahun. Termasuk di dalamnya 9,18 juta investor reksa dana yangmengalami peningkatan 34,30% dari tahunsebelumnya. Kehadiran agen penjual efek reksa dana berbasis financial technology (fintech) menjadi faktor utama meningkatnya jumlah investo. Itu terlihat dari 78,10% investor reksa dana membuka rekening melalui agen penjual reksa dana berbasis fintech.
Menariknya, sebagaimana diungkapkan oleh Uriep Budhi Prasetyo, Direktur Utama PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), demografi investor Pasar Modal Indonesia masih didominasi gen z. Berdasarkan data jumlah single investor identification (SID) yang tercatat di KSEI pada 14 Oktober 2022, 58,91% merupakan investor dengan usia 30 tahun ke bawah dengan total nilai aset sebesar Rp52,77 triliun.
“Menjelang hari Sumpah Pemuda, saya sangatmengapresiasi anak muda yang semakin menyadari pentingnya berinvestasi, khususnya di Pasar Modal. Dominasi mereka diharapkan dapat terus berlanjut, agar stabilitas Pasar Modal Indonesia dapat bertahan hingga masa mendatang,” ungkap Uriep, ditulis Senin (31/10).
Ia menambahkan, dominasi anak muda Indonesiaterhadap pasar modal sejalan dengan upaya pengembangan regulator. Salah satunya inisiatifyang telah dilakukan KSEI sejak tahun 2019 yaitu pembukaan rekening secara online.
Per 14 Oktober 2022, nilai aset yang tersimpan di KSEI mengalami peningkatan 7,22% dariRp5.639,11 triliun di akhir tahun 2021 menjadi Rp6.046,03 triliun. Dari jumlah tersebut, komposisi nilai aset investor lokal mencapai 58,75%. Di sisi lain, nilai reksa dana yang tercatat di KSEI mengalami penurunan 3,56% dari Rp826,70 triliundi akhir tahun 2021 menjadi Rp797,25 triliun.