STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI), emiten besutan Sugianto Kusuma atau Aguan ‘9 Naga’, berhasil mencatat pra penjualan (marketing sales) sebesar Rp3,3 triliun pada semester pertama 2024. Angka ini mencapai 60% dari target tahunan PANI yang ditetapkan sebesar Rp5,5 triliun.
Menurut Christy Grassela, Corporate Secretary PANI, kontribusi terbesar berasal dari penjualan lahan komersial yang mencatatkan Rp1,6 triliun atau 49%. Diikuti oleh penjualan residensial sebesar Rp895 miliar (27%) dan produk komersial seperti ruko, SOHO, dan gudang komersial yang menyumbang Rp801 miliar (24%).
Capaian ini terjadi berkat lonjakan signifikan pra penjualan PANI yang meningkat hingga 191% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. “Penambahan 12 proyek baru pasca akuisisi 7 anak perusahaan dengan total lahan 850 hektar menjadi pendorong utama pertumbuhan ini,” ujar Christy, dalam keterbukaan informasi yang diunggah di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (16/7/2024).
Ia menambahkan, penjualan lahan komersial mengalami kenaikan 194%, dari Rp545 miliar pada semester pertama 2023 menjadi Rp1,6 triliun tahun ini. Permintaan yang tinggi berasal dari perusahaan dan pelaku bisnis lokal yang tertarik memiliki lahan di CBD PIK2. Sementara itu, penjualan residensial mengalami peningkatan tajam sebesar 562%. Ini mencerminkan progres pembangunan dan fasilitas di sekitar PIK2 yang menjadikannya kawasan yang semakin diminati sebagai tempat tinggal dan pusat bisnis.
Produk komersial PANI juga mencatatkan penjualan yang mengesankan sebesar Rp801 miliar, naik 76%. Lonjakan ini sejalan dengan meningkatnya jumlah pengunjung harian ke PIK2, terutama selama liburan. Tercatat, hampir 1 juta pengunjung yang mengunjungi area tersebut.
Pada kuartal kedua 2024, pra penjualan PANI mencapai Rp1,8 triliun. Perolehan tersebut meningkat 23% dibandingkan kuartal pertama yang sebesar Rp1,5 triliun. Penjualan lahan komersial menjadi yang tertinggi dengan kenaikan 48%, diikuti oleh produk komersial yang naik 6%. Sementara penjualan residensial menunjukkan kestabilan dengan kenaikan 1%.
Secara keseluruhan, demikian Christy, PANI berhasil menunjukkan pertumbuhan pra penjualan yang konsisten dari tahun 2021 hingga 2023. Pada 2021, PANI meraih marketing sales sekitar Rp1,7 triliun. Kemudian bertambah menjadi Rp1,9 triliun pada 2022. Lalu melesat lagi menyentuh level Rp2,4 triliun pada 2023. “Perusahaan mencatat pertumbuhan tahunan rata-rata sebesar 16,05%,” pungkasnya.