STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Harga minyak dunia kembali turun pada penutupan perdagangan Jumat (7/6/2024) waktu setempat atau Sabtu pagi (8/6/2024) WIB. Harga komoditas ini mencatat penurunan mingguan ketiga berturut-turut. Penurunan tersebut disebabkan mencuatnya kekhawatiran terjadi pelemahan permintaan meski OPEC+ berencana meningkatkan produksi.
Mengutip CNBC International, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli turun 3 sen menjadi US$75,53 per barel, di New York Mercantile Exchange.
Adapun harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Agustus 2024, merosot 25 sen menjadi US$79,62 per barel, di London ICE Futures Exchange.
Harga minyak mentah WTI dan Brent, anjlok di awal minggu setelah OPEC+ mengumumkan akan mengurangi pemotongan produksi sebesar 2,2 juta barel per hari mulai Oktober. Data manufaktur AS yang buruk dan data tenaga kerja swasta yang lemah juga menekan pasar.
Harga minyak sempat pulih dalam dua hari terakhir dengan harapan bahwa suku bunga yang lebih rendah bisa meningkatkan permintaan. Namun, kedua patokan minyak mentah tersebut masih turun sekitar 2% untuk minggu ini.
Peningkatan produksi OPEC+ akan dimulai saat kilang-kilang menjalani pemeliharaan musim gugur dan akan bertambah ketika permintaan biasanya melemah menjelang musim dingin.
Namun, analis pasar minyak menilai penurunan harga minggu ini sebagai reaksi berlebihan. Mereka mencatat bahwa peningkatan produksi OPEC+ baru akan dimulai pada Oktober. Sementara itu, keseimbangan minyak seharusnya mengencang karena pemotongan tetap berlaku selama musim panas saat permintaan biasanya meningkat.
JPMorgan dan Barclays mengatakan pertumbuhan permintaan minyak tetap sehat. Analis di JPMorgan, Deutsche Bank, dan RBC Capital Markets juga menyatakan bahwa OPEC+ kemungkinan akan menghentikan peningkatan produksi jika pasar memburuk secara signifikan dan tidak dapat menyerap barel tambahan.