STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Kerja keras disertai dengan ketekunan dan keuletan berhasil membawa Yohanes Auri ke puncak karir di bisnis industri kreatif Indonesia. Betapa tidak, pria ramah kelahiran 8 Februari 1985 tersebut, merintis bisnisnya dengan bendera Flux Design dari sebuah kamar tidur.
Auri, demikian ia akrab disapa menuturkan, ketika ia memulai bisnis di tahun 2006 usai menamatkan kuliah di Binus, segalanya dikerjakan sendiri. Lantaran itu pula, sembari berkelakar, Auri menjuluki dirinya sebagai CEO alias Chief Everything Officer.
“Bos iya, designer iya, marketing iya, kurir iya, karena saya belum mampu meng-hire orang,” jelasnya.
Ketika itu, karena fokus bisnisnya di creative house, Auri mengerjakan orderan seperti pembuatan kalender, brosur hingga company profile. Kliennya pun kebanyakan datang dari pihak korporasi.
Auri mengenang, modal awal saat ia memulai bisnis sekitar Rp20 juta. Omzetnya saat itu mencapai Rp10 juta. Seiring berjalannya waktu, berkat kerja keras dan kegigihannya, selang dua tahun kemudian, tepatnya di tahun 2008, Auri sudah bisa mempekerjakan seorang.
“Waktu bangun Flux, dua tahun saya jalan sendiri. Setelah dua tahun, tepatnya di 2008, saya baru bisa hire designer,” kenangnya.
Waktu berlalu dan perusahaan yang ia bangun terus membesar hingga jadi advertising dan digital agency di tahun 2018. Melihat peluang bisnis yang semakin terbuka lebar, Auri mengambil langkah besar dengan mentransformasi Flux menjadi creative holding group Flux Creative Universe di tahun 2021. Tujuannya yaitu menyediakan wadah bagi insan kreatif untuk mengelola bisnisnya sendiri dengan memberikan kucuran dana, menyediakan klien-klien, sampai dengan manajemen support sehingga setiap bisnis partner dapat fokus menghasilkan karya-karya terbaiknya.
“Motivasi saya, jangan menyerah untuk mengejar impian. Kadang-kadang ketika masih kecil kita memang harus bekerja keras, lebih giat lagi. Nanti akan kelihatan kok kok hasilnya pada ujungnya,” urainya.
Kesuksesan Auri membangun dan membesarkan Flux Creative Universe inilah yang membuat seorang Deddy Corbuzier kepincut untuk membenamkan investasinya.
Tepat pada tanggal 9 Mei 2023, Deddy Corbuzier, sebagai Founder PT. Dektos Digital Corbuzier resmi menjadi salah satu pemegang saham Flux Creative Universe.
Deddy tak sendirian, perusahaannya yang memiliki valuasi melebihi Rp1 triliun tersebut mendapat dukungan dari investasi SiCepat yang dipimpin oleh The Kim Hai, Prestige Corporation yang nahkodai oleh Rudy Salim yang punya banyak bisnis di portfolionya, serta PT Digital Mediatama Maxima Tbk, perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan kode saham DMMX.
“Ketika saya berinvestasi, saya akan melihat siapa orangnya, dan bagaimana track recordnya.” terang Deddy Corbuzier, dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa, 9 Mei 2023.
Dengan kualitas mumpuni dan sudah teruji oleh waktu, tak mengherankan bila Deddy memuji Auri. Ayah dua orang putra ini, memang punya kualitas yang berbeda sehingga bisa mengundang kepercayaan dari orang-orang di sekitarnya.
Auri, punya visi yang besar untuk kemajuan dunia kreatif Indonesia di masa depan. Ia ingin merangkul sebanyak-banyaknya insan kreatif di Tanah Air, karena Auri sadar akan betapa dalamnya potensi kreativitas Indonesia yang masih bisa diangkat.
Visi ini jugalah yang menarik perhatian dari investor dan partner-partner. Maka tudaklah mengherankan bila sekarang Auri memiliki 11 entitas yang berada di bawah Flux Creative Universe yang merupakan creative holding group diriannya. Investasi dari Deddy Corbuzier, sang master podcast ini bahkan tidak Auri anggap sebagai akhir dari pencapaian, tapi justru menjadi awal dari langkah baru baginya sebagai investor untuk insan kreatif besar Indonesia selanjutnya.
Auri bukanlah sekadar seorang pemimpi belaka. Karena, ia telah memberi bukti lewat karya-karya besarnya hingga berhasil mencetak kinerja keuangan yang mengesankan. Tak berlebihan jika orang sekaliber Deddy Corbuzier dengan perusahaan kreatifnya PT Dektos Digital Corbuzier semakin yakin dengan investasi pada Yohanes Auri.
Kendati telah merengkuh kesuksesan, Auri tidak melupakan sisi kemanusiaannya. Dia selalu memprioritaskan untuk melakukan pelayanan di gereja. Kecuali itu, ia tidak lupa selalu menyediakan waktu banyak untuk keluarga tercinta. Bahkan, disela-sela kesibukannya, Auri tetap melakoni hobinya seperti mengoleksi action figure, juga super car.
Auri punya prinsip untuk selalu menyeimbangkan 2K dan 2P dalam hidupnya: “Dengan 2K sebagai karier dan keluarga, dan 2P sebagai pelayanan dan pengembangan dir,” paparnyai. Menyeimbangkan keempat hal ini juga lah yang membuat Auri bisa selalu penuh dengan energi dalam menghadapi hari-harinya yang dipenuhi kesibukan.
Ke depan, dengan dukungan kuat investasi Deddy Corbuzier, Yohanes Auri optimistis dapat membawa pekerja kreatif Indonesia untuk berkarier di dunia internasional. Ia juga memasang target dapat mengembangkan creative holding group-yang punya 5 pilar bisnis utama mulai dari creative industry, media agency, production house, event organizer, dan digital capital, jadi lebih besar lagi. Bahkan hingga ke merambah pasar mancanegara.
Teruslah kepakan sayap bisnis mu Auri. Seperti yang kau yakini, tak ada yang tidak mungkin untuk diraih sepanjang mau bekerja keras disertai ketekunan dan keuletan, serta tentunya senantiasa menyertakan Tuhan pada setiap langkahmu.