STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Harga minyak mentah dunia kembali jatuh tergelincir pada penutupan perdagangan Selasa (30/5/2023) waktu setempat atau Rabu (31/5/2023) WIB. Terperosoknya harga komoditas ini seiring meningkatnya lagi kecemasan para pelaku pasar terkait risiko gagal bayar (default) utang pemerintah Amerika Serikat (AS).
Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli 2023 ditutup terperosok 3,21 dolar AS atau 4,42% menjadi 69,46 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Adapun harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Juli 2023 berakhir anjlok 3,41 dolar AS atau 4,43% menjadi 73,54 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.
Meskipun Presiden Joe Biden dan Ketua DPR Kevin McCarthy telah mencapai kata sepakat mengenai peningkatan plafon utang dari US$31,4 triliun, namun beberapa anggota parlemen dari Partai Republik mengancam bakal melakukan aksi begal terhadap kesepakatan tersebut. Sontak ancaman ini kembali menimbulkan ketidakpastian tentang potensi gagal bayar utang AS.
Dilain sisi, para trader tidak yakin Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan mitranya yang akan bertemu pada 4 Juni mendatang, bakal melakukan tambahan pengurangan produksi untuk menaikan harga minyak dunia. Pada April lalu, Arab Saudi dan para anggota OPEC+ mengumumkan bakal mengurangi produksi sebesar 1,2 juta barel per hari. Sehingga, total pemotongan produks minyak menjadi 3,66 juta barel per hari.