STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Setelah alih bisnis usaha dari perusahaan pembiayaan menjadi perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan alat pengangkutan komersial, PT Intan Baru Prana Tbk (IBFN) yang dulu bernama PT Intan Baruprana Finance Tbk) itu, optimistis dapat meningkatkan kinerja pada 2024. Perseroan siap melakukan diversifikasi bisnis dengan menggarap lini usaha baru. Langkah ini diyakini dapat meningkatkan kinerja bisnis dan menjaga kelangsungan usaha Perseroan.
Untuk mendapatkan peluang bisnis baru tahun depan, IBFN akan bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan besar lainnya. Itu terutama terkait dengan bidang pengangkutan komersial.
Menurut Petrus Halim, Direktur IBFN, melalui dukungan INTA Group sebagai induk usaha yang berpengalaman lebih dari 50 tahun dalam industri alat berat, Perseroan optimistis dapat mengembangkan usaha perdagangan alat pengangkutan komersial dengan principal lainnya untuk diversifikasi produk yang ditawarkan kepada konsumen.
“Di tahun 2023 ini, penjualan dilakukan di wilayah Kalimantan Timur, dengan target market customer yang bergerak dalam sektor industri pertambangan khususnya batubara. Penjualan yang dilakukan Perseroan pada tahun pertama perubahan lini usaha ini didominasi oleh penjualan sparepart kepada pelanggan-pelanggan yang telah menjadi nasabah INTA Grup,” katanya dalam paparan publik tahunan, di Jakarta, Senin (11/12/2023).
Perseroan menilai, potensi penjualan alat pengangkutan komersial terbuka luas khususnya dalam proyek pendukung pembangunan ibu kota baru. Saat ini, untuk menjaga kelangsungan usahanya, Perseroan juga fokus terhadap collection existing debitur, baik terhadap debitur yang berstatus lancar maupun non performing.
Dalam menangkap sejumlah peluang usaha ke depan, Perseroan antara lain memiliki beberapa keunggulan produk yang diageni saat ini dibandingkan keunggulan yang dimiliki oleh kompetitor di kelasnya. Perseroan akan tetap melihat perkembangan iklim dunia usaha dan berupaya mencari peluang-peluang usaha yang selaras dengan kompetensi bisnis Perseroan serta grup usaha PT Intraco Penta Tbk. Tak hanya itu, customer base serta fasilitas INTA dapat dimanfaatkan oleh Perseroan.
di sisi lain, ada sejumlah tantangan yang akan dihadapi Perseroan. Diantaranya, persaingan dengan beberapa penyedia produk sejenis dan perusahaan pesaing lainnya dalam hal kualitas dan harga produk, serta tingkat pelayanan yang diberikan.
“Truk-truk merek Jepang masih mendominasi penjualan alat pengangkutan komersial. Target market yang terbatas untuk produk yang diageni Perseroan saat ini, perlu dukungan kuat dari Principal. Selain itu, Perseroan dengan dukungan dari pemegang saham berupaya untuk melakukan diversifikasi usaha guna menjaga kelangsungan usaha Perseroan,” pungkas Petrus.