STOCKWATCH.ID (TOKYO) – Bursa saham Asia-Pasifik bergerak positif pada penutupan perdagangan Kamis sore (6/3/2025) waktu setempat. Penguatan ini didorong sentimen positif dari penundaan tarif otomotif oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Langkah ini membuat investor kembali optimistis, mendorong sebagian besar indeks saham di kawasan Asia-Pasifik menguat.
Mengutip CNBC International, indeks Nikkei 225 Jepang naik 0.77% ke level 37.704,93, sementara Topix melonjak 1.22% ke 2.751,41. Kenaikan ini terjadi di tengah lonjakan imbal hasil obligasi Jepang bertenor 10 tahun yang menyentuh level tertinggi sejak 2009.
Di Korea Selatan, indeks Kospi menguat 0.7% ke 2.576,16. Namun, indeks Kosdaq yang berisi saham-saham berkapitalisasi kecil justru turun 1.61% ke 734,92. Data terbaru menunjukkan inflasi tahunan Korea Selatan di Februari mencapai 2%, lebih tinggi dari perkiraan Reuters sebesar 1.95%.
Pasar saham China juga ikut terdorong setelah pemerintah Beijing mengumumkan rencana menaikkan defisit fiskal menjadi sekitar 4% dari PDB. Indeks Hang Seng Hong Kong dibuka melonjak 2.47%, sedangkan indeks CSI 300 naik 1.38% ke 3.956,24. Shanghai Composite pun menguat 1.17% ke 3.381,1.
Di sisi lain, bursa Australia justru melemah. Indeks S&P/ASX 200 turun 0.57% ke 8.094,7, menjadi satu-satunya indeks utama di Asia yang bergerak negatif.
Kebijakan Trump untuk menunda tarif mobil bagi produsen yang mematuhi perjanjian Amerika Serikat-Meksiko-Kanada menjadi pemicu utama penguatan pasar. Juru bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt, menyebut Trump bahkan terbuka untuk mempertimbangkan pembebasan tarif tambahan.
Sementara itu, bursa saham AS juga mengalami reli setelah pengumuman tersebut. Dow Jones Industrial Average melonjak 485,60 poin atau 1.14% ke 43.006,59. S&P 500 menguat 1.12% ke 5.842,63, sedangkan Nasdaq Composite naik 1.46% ke 18.552,73.