STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Produksi bijih nikel PT Central Omega Resources Tbk (DKFT) mencapai 2.952.538 metrik ton pada 2024 , meningkat 130% dibandingkan 1.284.679 metrik ton tahun 2023. Sementara penjualan bijih nikel DKFT tumbuh 105% jadi 2.597.913 metrik ton pada 2024, dari 1.268.586 metrik ton tahun 2023.
Menurut Direktur DKFT Feni Silviani Budiman, pencapaian tersebut menunjukkan keberhasilan Perseroan dalam menghadapi tantangan pasar dan memanfaatkan peluang yang ada.
”Dengan momentum positif ini, Perseroan optimistis dapat mempertahankan dan meningkatkan kinerja pada tahun-tahun mendatang,” tulis Feni dalam keterangan tertulis yang disampaikan, Selasa (04/2/2025).
Pada kuartal IV tahun 2024, menurut Feni, produksi bijih nikel DKFT mencapai 1.205.790 metrik ton, meningkat 112% dibandingkan produksi periode sama tahun 2023 sebesar 568.070 metrik ton. Sedangkan realisasi penjualan bijih nikel pada kuartal IV/2024 sebanyak 852.903 metrik ton, atau naik 55% dibandingkan penjualan pada periode sama 2023 sebesar 548.637 metrik ton.
Sekedar informasi, PT Central Omega Resources Tbk (DKFT) adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan sumber daya pertambangan dan aktivitas penambangan melalui anak perusahaannya. Perusahaan ini didirikan dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1995 sebagai PT Duta Kirana Finance. Dua tahun kemudian, Perseroan melakukan IPO di Bursa Efek Indonesia.
Selama bertahun-tahun, perusahaan mengakuisisi beberapa perusahaan pertambangan dan mendirikan beberapa anak perusahaan untuk menjalankan dan mengembangkan bisnisnya. Wilayah operasi Perseroan meliputi: 2 tambang nikel dan 1 smelter nikel di Sulawesi Tengah, dan 2 eksplorasi tembaga/emas di Nusa Tenggara Timur dan Maluku Utara. (konrad)