Senin, Desember 9, 2024
27.8 C
Jakarta

Simak Deretan Saham Pilihan Indo Premier Sekuritas untuk Trading Pekan ini

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Pekan lalu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) mengalami penurunan sebesar 0,04%. Adapun pelemahan terdalam terjadi pada saham-saham di sektor teknologi sebesar 6,6% dan penguatan terbesar di sektor energi 2,6%.

Menghadapi kondisi Bursa seperti di atas, Rifqi Satria Dinandra, Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas mengingatkan, dalam memilih saham untuk trading pekan ini wajib hukumnya memperhatikan sektor-sektor yang benar-benar potensial cuan. Indo Premier Sekuritas, lanjut dia, merekomendasikan empat sector. Ada Sembilan saham yang layak ditradingkan untuk pekan ini karena tertopang tiga sentiman.

Rifqi menjelaskan, rilis FOMC Minutes (notula rapat The Fed) pekan lalu memberikan informasi penting yang bisa menjadi sentimen positf untuk Pasar Modal Tanah Air. The Fed diperkirakan akan menaikkan suku bunga lebih kecil dari biasanya.

Seperti diketahui, dalam empat pertemuan terakhir The Fed menaikkan suku bunga sebesar 75 bps.  Adapun sekarang kenaikan suku bunga di negeri Paman Sam itu diperkirakan akan lebih kecil bisa 50 bps.

“Notula rapat menunjukkan Bank Sentral AS sudah melihat adanya kemajuan dari kebijakan moneter untuk menekan angka inflasi di AS. Jadi, pada rapat berikutnya kenaikan suku bunga diperkirakan tidak akan sebesar 75 bps lagi. Ini tentu menjadi sentimen positif bagi bursa global termasuk Indonesia,” tandasnya di Jakarta, Senin, (28/11).

Sementara itu, untuk pekan ini ada dua sentimen yang perlu dicermati, yakni rilis data inflasi November dan PMI Manufaktur.

Terkait inflasi, menurut konsensus inflasi November akan kembali turun ke 5,5% secara tahunan atau lebih rendah dari bulan lalu 5,71%. Tren penurunan inflasi memberi ruang bagi Bank Indonesia (B)I untuk tidak agresif dalam menaikkan suku bunga.

“Sementara itu, inflasi inti diperkirakan akan kembali naik ke level 3,39% yoy. Jika inflasi inti masih naik dan berada di level target BI maka akan menjadi sentimen positif bagi IHSG,” tandasnya.

Untuk sentimen PMI Manufaktur, jelasnya, PMI Manufaktur memang sempat turun pada Oktober lalu, namun sejatinya masih ekspansif dalam 14 bulan terakhir.

“Menurut saya, bulan November bisa jadi positif karena kita sudah mau Hari Raya Natal dan Tahun Baru. Biasanya, pergerakan dari sektor manufaktur dan jasa cenderung ekspansif menjelang hari besar ini dan ini menjadi sentimen positif bagi IHSG,” tandasnya.

Rifqi merekomendasikan sembilan saham unggulan yang berasal dari empat sektor yang layak dibeli  dan diperdagangkan hingga 2 Desember 2022 mendatang. Itu meliputi IDX Finance meliputi BBNI (support 9.150, resistance 9.500, BMRI (support 10.025, resistance 10.450) dan BBRI (support 4.700, resistance 4.870), IDX Industry: UNTR (support29.100, resistance 31.225) CTRA (support 980, resistance1.080) IDX Property: PWON (support 464, resistance 494 ), SMRA (support 590, resistance 655) dan IDX Energy: PGAS (support 1.835, resistance 1.905) ADRO (support 3.640, resistance 3.830).

Artikel Terkait

Ditutup Menguat 0,95%, Ini Tiga Saham Pengungkit IHSG

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa...

Anderson Bay Akuisisi 10% Saham CNKO dalam 3 Hari!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA)- Anderson Bay Ote, Ltd, perusahaan investasi yang...

Perkuat Investasi, Pengendali Borong 87 Juta Saham SCMA, Segini Nilainya!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK),...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Anda tidak dapat copy content di situs ini