STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Harga minyak dunia terjun bebas pada penutupan perdagangan Jumat (23/2/2024) waktu setempat atau Sabtu pagi (24/2/2024) WIB. Terpelesetnya harga komoditas ini seiring mencuatnya ekspektasi bahwa Federal Reserve (The Fed) kemungkinan akan menunda pemangkasan suku bunga.
Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman April 2024 ditutup longsor sebesar US$2,12 atau sekitar 2,7%, menjadi US$76,49 per barel di New York Mercantile Exchange.
Adapun harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman April 2024 berakhir merosot sebesar US$2,05 atau sekitar 2,5%, menjadi US$81,62 per barel di London ICE Futures Exchange.
Sepanjang pekan lalu, harga minyak WTI dan Brent masing-masing mengalami penurunan sebesar 3% dan 2%. Hal ini menunjukkan adanya tekanan yang cukup signifikan terhadap harga minyak dunia dalam beberapa waktu terakhir.
Menurut Gubernur The Fed Christopher Waller, penundaan pemangkasan suku bunga The Fed diprediksi akan berlangsung beberapa bulan ke depan. Hal ini dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi dan menekan permintaan minyak dunia.
Suku bunga The Fed telah bertahan stabil di rentang 5,25% hingga 5,5% sejak Juli tahun sebelumnya. Namun, nota pertemuan The Fed bulan lalu menunjukkan kekhawatiran para pejabat bank sentral Amerika Serikat terhadap pelonggaran kebijakan moneter yang berlangsung terlalu cepat.
Di sisi lain, laporan yang dirilis oleh perusahaan jasa perminyakan Baker Hughes mengindikasikan bahwa jumlah fasilitas pemboran minyak yang aktif di Amerika Serikat mengalami peningkatan. Jumlah tersebut naik enam fasilitas menjadi 503 pekan ini, mencapai level tertinggi sejak November. Hal ini menambah kekhawatiran akan ketidakseimbangan antara penawaran dan permintaan minyak dunia dalam waktu dekat.