Jumat, Januari 17, 2025
31 C
Jakarta

Triwulan I 2024, Bank Ina Perdana Bukukan Laba Rp32,82 Miliar

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA) pada triwulan I 2024, mencatatkan laba bersih senilai Rp32,82 miliar, turun 44,22% dibandingkan sebesar Rp58,84 miliar pada triwulan I 2023, di tengah penurunan penyaluran kredit per 31 Maret 2024.

Menurut laporan keuangan BINA per Maret 2024, dikutip Rabu (24/4/2024), bank yang dikendalikan oleh PT Indolife Pensiontama ini berhasil membukukan pendapatan bunga sebesar Rp499,94 miliar. Angka ini bertumbuh 24,45% dibandingkan perolehan pendapatan bunga BINA di triwulan I 2023 sebesar Rp395,37 miliar.

Akan tetapi, beban bunga yang dicatatkan BINA per Maret 2024 meningkat 46,35% menjadi Rp317,95 miliar. Hal ini menyebabkan pendapatan bunga bersih BINA selama triwulan I 2024 tumbuh tipis hanya 2,17% menjadi Rp181,99 miliar.

Sementara itu, pos pendapatan operasional lainnya di triwulan I 2024 tercatat sebesar Rp6,25 miliar, atau merosot 39,79% dari periode yang sama tahun 2023. Adapun beban operasional lainnya meningkat 29,56% menjadi Rp145,56 miliar.

Dengan demikian, laba sebelum pajak yang dicatatkan oleh bank milik Salim Group ini turun 42,94% menjadi Rp42,68 miliar per Maret 2024, dibandingkan dengan laba sebelum pajak di triwulan I 2023 yang mencapai Rp74,8 miliar.

Selain itu, akibat adanya beban pajak (netto) per 31 Maret 2024 sebesar Rp9,86 miliar, maka laba bersih tahun berjalan yang dibukukan BINA menjadi Rp32,82 miliar. Angka ini tergerus 44,22% dibandingkan laba bersih tahun berjalan di  triwulan I 2023 yang mencapai Rp58,84 miliar.

Di sisi lain, total liabilitas BINA per 31 Maret 2024 tercatat sebesar Rp23,24 triliun, naik 11,57% (year-to-date). Sementara total aset BINA per 31 Maret 2024 tercatat Rp26,81 triliun, naik 9,97 % (y-t-d).

Perseroan menghimpun dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp14,53 triliun per Maret 2024, meningkat 2,9 % (y-t-d). Sedangkan jumlah penyaluran kredit sebesar Rp12,43 triliun per Maret 2024, turun 1,97% dibandingkan ebesar Rp12,68 triliun per 31 Desember 2023.

Artikel Terkait

Dolar AS Melemah, Pasar Tunggu Langkah Pemerintahan Baru Trump!

STOCKWATCH.ID (WASHINGTON) - Dolar AS melemah pada penutupan perdagangan...

Dolar AS Melemah! Inflasi Mereda, Peluang Pemangkasan Suku Bunga Semakin Terbuka

STOCKWATCH.ID (WASHINGTON) - Dolar AS melemah pada penutupan perdagangan...

Dolar AS Melemah! Fokus Pasar Tertuju pada Data Inflasi dan Kebijakan Trump

STOCKWATCH.ID (WASHINGTON) - Dolar AS melemah pada penutupan perdagangan...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Anda tidak dapat copy content di situs ini