STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Bursa Saham Wall Street berakhir bervariasi pada penutupan perdagangan Selasa (23/1/2024) waktu setempat atau Rabu pagi (24/1/2024).
Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) di Bursa Efek New York, AS berakhir di zona negatif 96,36 poin atau sekitar 0,25%, menjadi 37.905,45. Sebaliknya, indeks S&P 500 (SPX) mengalami kenaikan sebesar 14,17 poin atau sekitar 0,29%, mencapai 4.864,60, yang merupakan rekor tertinggi untuk sesi ketiga berturut-turut. Indeks komposit Nasdaq (IXIC), juga mengalami peningkatan sebesar 65,66 poin atau sekitar 0,43%, menjadi 15.425,94.
Melemahnya indeks Dow Jones dipicu oleh penurunan tajam saham perusahaan konglomerat 3M sebesar 11%, yang disebabkan oleh prediksi penurunan pendapatan tahunan. Saham perusahaan farmasi Johnson & Johnson juga mengalami kemerosotan sebesar 1,6% setelah merilis laporan kuartal yang mengecewakan.
Di sisi lain, kenaikan saham perusahaan penyedia layanan video streaming, Netflix, sebesar 3,2% turut mempengaruhi kinerja indeks S&P 500 dan komposit Nasdaq. Netflix mencatatkan peningkatan jumlah pelanggan yang melampaui ekspektasi pada kuartal keempat 2023.
Pergerakan di Wall Street mencerminkan ketidakpastian dan kompleksitas pasar keuangan global, dengan berbagai faktor yang mempengaruhi pergerakan harga saham di berbagai sektor.